Perjalanan Suherlan alias Elas berakhir tragis. Pria 33 tahun yang dijuluki sebagai Preman Samson ini ditemukan tewas. Samson tewas setelah terlibat bentrok dengan sekelompok orang pada Jumat (21/2/2025) sore.
Jasad Samson yang berlumuran darah ditemukan di pinggir jalan Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.
Sebelum tewas, Samson sempat berkeliaran sembari membawa senjata tajam. Warga yang melihat pria bertubuh kekar itu dibuat ketakutan karena sorotan matanya yang terlihat kosong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lihat dia jalan muter-muter sambil bawa golok. Orang-orang yang berpapasan langsung menjauh, takut dia ngamuk," ujar warga yang enggan disebutkan namanya.
"Sempat ditegur, tapi dia malah bilang sudah diam lain (bukan) urusan," sambung warga.
Warga tidak tahu persis penyebab Samson tewas. Namun disebutkan, Samson sempat terlibat duel dengan senjata tajam.
"Sempat duel dulu, entah dengan siapa yang pasti bukan warga di sini. Setelah itu banyak massa dan tahu-tahu sudah tergeletak," ujarnya.
Polisi yang menerima laporan soal tewasnya Samson langsung mendatangi lokasi. Polisi juga mengumpulkan sejumlah benda seperti bambu runcing, balok kayu, besi hingga batu yang diduga digunakan dalam kasus tewasnya Samson.
Sementara jasad Samson yang sempat didiamkan dan hanya ditutupi kain, dibawa ambulans ke RSUD Palabuhanratu. Saat dibawa, jasad Samson nyaris dipenuhi luka sabetan senjata tajam.
![]() |
Usai tewasnya Samson, puluhan warga mendadak mendatangi kantor Polres Sukabumi. Mereka berteriak meminta warga yang berada di dalam untuk keluar. Diketahui, polisi sedang memintai keterangan beberapa warga soal kasus tewasnya Samson.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono mengatakan, jasad Samson saat ini sedang dibawa ke ke RS Kramat Jati, Jakarta untuk diautopsi.
"Betul adanya peristiwa (kematian Samson) tersebut, saat ini jasadnya berada di kamar jenazah RSUD Palabuhanratu dan akan dilakukan visum serta autopsi di RS Kramat Jati Jakarta. Jadi visum luar dan dalam dilakukan di sana nanti," ujar Hartono, Sabtu (22/2/2025).
Baca juga: Preman Samson Tewas Berlumuran Darah ! |
Namun Hartono belum bisa menjelaskan lebih rinci soal kronologi kejadian yang membuat Samson tewas. Dia menyebut polisi masih melakukan pendalaman dan untuk mengungkap kasus tersebut.
"Untuk kronologi dan lain-lain masih dalam penyelidikan kami," ujarnya.
Dia juga merespon soal datangnya warga ke Polres Sukabumi. Menurutnya, terjadi kesalahpahaman dimana polisi hanya memintai keterangan warga, bukan untuk menangkapnya.
"Semalam itu ada kesalahpahaman, dan mungkin juga soal penyampaian dari perangkat pemerintahan setempat. Jadi kepolisian semalam memintai keterangan dari warga terkait apa yang terjadi kemarin. Namun warga mengira yang malam kita mintai keterangan itu akan ditangkap, padahal bukan seperti itu, semuanya sudah kita jelaskan dan clear, tadi malam juga" jelas Hartono.
(bba/yum)