.webp)
Polisi berhasil mengungkap kasus penculikan wanita di Kecamatan Antapani, Kota Bandung yang terjadi pada Minggu (8/12/2024) lalu. Empat pelaku berhasil diamankan tim gabungan Resmob Polda Jabar dan Satreskrim Polrestabes Bandung. Kini keempatnya sudah dijebloskan ke penjara. Berikut 5 fakta dalam kejadian ini:
4 Pelaku Diamankan
Empat terduga pelaku penculikan diturunkan dari empat mobil Unit Resmob Polrestabes Bandung dan Unit Resmob Polda Jabar. Empat tersangka berinisial AS (35), T (52), H alias Ato (53) dan D (48).
Mereka mendapatkan penjagaan ketat anggota polisi berpakaian preman. Setelah diturunkan, para pelaku langsung digelandang dan dijebloskan ke sel tahanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tersangka sudah ditangkap," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono dalam keterangan singkat kepada wartawan, Selasa (10/12/2024).
Teriakan Korban
Ternyata pelaku memakai pistol mainan untuk menakut-nakuti korban. Mulanya, polisi menjelaskan kronologi penculikan ini. Anak korban mengetahui ibunya diculik saat mendengar suara minta tolong.
"Pada saat pelapor (anak korban) sedang di rumah, tiba-tiba pelapor mendengar suara teriakan ibunya yang meminta tolong dari luar rumah, pelapor saat itu langsung keluar rumah untuk melihat keadaan," ucap Budi.
Todongkan Pistol Mainan
Anak korban melihat ibunya ditodong dengan pistol dan dibawa kabur dengan menggunakan mobil. Ternyata pistol itu hanya mainan.
"Pelapor melihat bahwa ibunya dibawa oleh dua orang laki-laki memaksa masuk ke dalam mobil pelaku dengan menodongkan senjata api mainan," ujarnya.
Motif
Dia mengatakan penculikan diduga terjadi karena pelaku sakit hati. Namun, polisi belum menjelaskan pemicu pelaku sakit hati.
"Untuk motif masih kita dalami, tetapi hasil pemeriksaan sementara dari perjalanan tadi telah ditangkap, yang bersangkutan motifnya adalah sakit hati. Untuk sakit hatinya seperti apa, nanti kita akan dalami selesai pemeriksaan di Polrestabes Bandung," jelas Budi.
Modus pelaku terhadap korban dilakukan dengan cara kekerasan. "Memaksa dengan ancaman dan kekerasan membawa korban dari kediamannya," ucap Budi.
(wip/iqk)
