Tanda Tanya Penculik Wanita di Bandung Rampas SIM Card Korban

Round-up

Tanda Tanya Penculik Wanita di Bandung Rampas SIM Card Korban

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 10 Des 2024 10:30 WIB
Close-up of black pistol in hand.
Ilustrasi penculik berpistol (Foto: Getty Images/mahiruysal)
Bandung -

Minggu (8/12/2024) siang itu sepertinya akan menjadi hari yang takkan bisa dilupakan bagi seorang wanita berinisial S (43), warga Jalan Sukanagara Asri nomor 70-B, Antapani, Kota Bandung. Dia diduga telah menjadi korban penculikan yang dilakukan komplotan pria tepat di depan rumahnya.

Meski kini sudah kembali pulang pada waktu malam, tapi S masih sulit untuk dimintai keterangan. Ini terjadi karena korban mengalami syok dan trauma setelah berjam-jam dibawa kabur para terduga komplotan penculikan.

Bagaimana tidak, saat kejadian, S yang baru turun dari mobilnya setelah pulang arisan, tiba-tiba dihampiri seseorang menggunakan tutup kepala yang turun dari minibus berwarna silver. Sembari menodongkan pistol, wanita tersebut kemudian dibawa secara paksa ke dalam mobil itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diantar Tukang Ojek

Aksi dugaan penculikan itu pun terekam CCTV rumah S dan videonya menjadi viral di media sosial (medsos). Setelah berjam-jam keluarga menunggu kabar, malam harinya, korban akhirnya pulang dengan cara diantar tukang ojek pangkalan dari wilayah Pasir Impun, Kota Bandung.

Usia kejadian ini, polisi pun langsung turun tangan. Upaya pencarian pun terus diintensifkan. Informasi teranyar, korban yang kini sudah pulang dipastikan dalam kondisi sehat meskipun mengalami trauma.

ADVERTISEMENT

"Kondisi korban selamat dan sehat. Sementara karena korban masih syok ini masih didalami," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono, Senin (9/12/2024).

Sim Card Dirampas

Dari keterangan sementara, korban diduga diculik usai pulang arisan sekitar pukul 12.00 WIB. Budi menyatakan, setelah kejadian, hanya kartu SIM milik korban yang diambil oleh para terduga pelakunya.

"Barang yang diambil dari keterangan adalah sim card, kalau HP dikembalikan. Jadi tidak ada barang diambil, tidak tahu kalau ada yang lain, itu keterangan semalam," ucapnya.

"Kami masih belum bisa membongkar bukti penyelidikan ini, mohon waktunya," tandasnya.

Setelah itu, Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Abdul Rahman memberikan pernyataan yang sedikit membuka petunjuk pengusutan kasus tersebut. Polisi pun menduga pelakunya berjumlah hingga 6 orang.

"Dari keterangan si korban ini, ini perkiraan dia (pelakunya) satu sampai enam orang," katanya

Namun sayangnya, polisi belum bisa menggali informasi lebih lanjut mengenai terduga pelaku dari kasus tersebut. Abdul Rahman menyebut, kondisi korban saat ini masih mengalami trauma sehingga keterangan yang dikumpulkan belum keseluruhan.

"Jadi kami sampaikan, untuk yang bersangkutan ataupun korban itu sudah kembali ke rumahnya sendiri. Sudah kembali itu sekitar pukul 20.00 WIB. Yang bersangkutan menerangkan diantar oleh ojek pangkalan yang berada di Pasir Impun," terangnya.

"Prosesnya bagaimana, kami dapat informasi dari korban ini baru setengah-setengah. Kenapa saya bilang setengah-setengah? Karena yang bersangkutan masih dalam keadaan shock dan trauma. Sehingga kami dari kepolisian belum begitu maksimal dalam menggali informasi yang ada," tambahnya.

Selain itu, polisi sudah meminta keterangan dari tukang ojek di wilayah Pasir Impun yang mengantarkan korban pulang ke rumahnya. Tukang ojek itu belakangan diketahui Ricard Siagian, dan sempat bertemu dengan terduga komplotan pelaku penculikan itu.

"Keterangan dari tukang ojek sendiri, si tukang ojek ini diberhentikan oleh seseorang yang kami duga ini merupakan salah satu pelaku, kami duga. Dia kemudian diberhentikan bahwasannya ada yang butuh tumpangan," katanya.

Potongan video rekaman CCTV aksi penculikan kepada wanita di Antapani Bandung.Potongan video rekaman CCTV aksi penculikan kepada wanita di Antapani Bandung. Foto: Istimewa

Saat itu kata Abdul Rahman, komplotan terduga pelaku menurut keterangan tukang ojek, memarkirkan mobilnya di depan kantor PD Kebersihan di kawasan Pasir Impun atas. Salah satu terduga pelakunya kemudian bertemu dengan Ricard dan memintanya untuk diantarkan ke mobil mereka.

"Ketika (tukang ojek) diberhentikan, kemudian mereka barengan balik dengan berbonceng antara tukang ojek dengan satu diduga pelaku ke parkiran PD Kantor Kebersihan. Dari situ turunlah salah satu laki-laki dan perempuan yang diduga korban ini, yang mengaku bahwasannya ini istri dia, dan minta diantarkan ke rumah yang bersangkutan," ungkap Abdul Rahman.

Korban Tak Berkata-kata

Lanjut Abdul Rahman, saat salah satu terduga pelaku melontarkan perkataan itu, tidak ada komentar apapun dari korban di lokasi kejadian. Korban kemudian hanya memberikan petunjuk arah dimana rumahnya berada.

"Si korban ini tidak mengomentari apapun, dia cuma menunjukkan arah silahkan naik ojek dan ojek pun jalan. Diantar sampai dengan kediaman korban itu sekitar pukul 20.30 mungkin sampai di rumah yang bersangkutan," ungkapnya.

Kemudian, ada satu petunjuk yang dikantongi polisi supaya bisa mengungkap kasus ini jadi lebih terang-benderang. Korban dalam pengakuannya ternyata mengenali suara dari salah satu terduga komplotan penculikan tersebut.

"Dari suara, ada beberapa orang atau mungkin satu orang yang kemungkinan identik dan dikenali oleh si korban. Tapi, korban belum memastikan siapa orangnya, tapi dia mengenali suaranya," tuturnya.

Polisi saat ini sedang menintensifkan pencarian untuk mengungkap identitas para pelaku dugaan penculikan itu. Abdul Rahman juga belum bisa memastikan apakah korban mengalami kekerasan fisik selama insiden itu terjadi.

"Kita belum begitu banyak menggali mengenai informasi ataupun, pelaku-pelaku ataupun ciri-ciri pelaku yang menculik korban. Karena memang korban syok dan trauma, dan keadaan waktu malam itu menangis terus," pungkasnya.

(ral/yum)


Hide Ads