Ironi Gadis Sediakan Korban untuk 'Tumbal' ke Pacar di Aceh

Kabar Regional

Ironi Gadis Sediakan Korban untuk 'Tumbal' ke Pacar di Aceh

Agus Setyadi - detikJabar
Selasa, 19 Nov 2024 13:00 WIB
Ilustrasi Pemerkosaan Anak
Ilustrasi pemerkosaan anak (Foto: Zaki Alfarabi / detikcom)
Aceh -

Kejahatan remaja terjadi di Aceh Utara, MS (17) ditangkap polisi karena menyetubuhi anak di bawah umur. Ironisnya, korban merupakan 'tumbal' yang disediakan oleh pacar MS, yakni NM (15).

Peristiwa mengoyak hati ini, terjadi bermula saat NM menghubungi korban AH (14) dan mengajaknya jalan-jalan serta dijanjikan akan dibelikan baju pada Rabu (6/11). Dalam percakapan tersebut, NM disebut memberitahu korban akan dijemput MS serta meminta korban menuruti semua permintaan MS.

"MS kemudian menjemput korban di kediamannya menggunakan mobil rental Toyota Yaris. Setelah itu, mereka menjemput MF (23), yang kemudian mengambil alih kemudi," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Utara AKP Novrizaldi seperti dikutip dari detikSumut, Senin (18/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, korban disetubuhi MS di dalam mobil yang melaju menuju Lhokseumawe. Setelah tiba di kota tersebut, MS, MF serta korban berhenti di sebuah cafe hingga larut malam.

Ketika pulang ke Aceh Utara, MS disebut kembali memperkosa korban di dalam mobil. Korban kemudian diturunkan di perempatan kota tanpa diberikan apapun.

ADVERTISEMENT

Tak lama usai kejadian, ibu korban membuat laporan pemerkosaan itu ke polisi. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi akhirnya menangkap tiga orang yakni MF, MS dan NM.

"Berdasarkan pemeriksaan penyidik didapati keterangan bahwa, MS kerap memberikan uang dan memenuhi kebutuhan pacarnya, NM. Sebagai imbalannya, MS meminta NM untuk mencarikan perempuan lain yang bisa dia setubuhi," ujar Novrizal.

Ketiga tersangka saat ini ditahan di Polres Aceh Utara. Polisi segera melimpahkan ketiganya ke jaksa setelah menyusun berkas perkara.

"Kami mengingatkan seluruh orang tua untuk selalu memantau aktivitas dan pergaulan anak-anak, baik secara langsung maupun melalui komunikasi yang terbuka. Jangan biarkan anak-anak menjadi korban kejahatan seperti ini," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di detikSumut

(agse/yum)


Hide Ads