Murka Aan di Balik Jasad Pencuri Terbaring di Kandang Ayam Garut

Jabar X-Files

Murka Aan di Balik Jasad Pencuri Terbaring di Kandang Ayam Garut

Hakim Ghani - detikJabar
Minggu, 26 Mei 2024 09:30 WIB
A free range domestic black color poultry chicken on an agriculture farm, scratching and pecking in dirt while foraging for its food.
Ilustrasi ayam (Foto: iStock)
Garut -

Pada bulan Oktober di tahun 2020, warga perkotaan Garut sempat dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat lelaki di kandang ayam. Usut punya usut, pria itu adalah maling ayam yang tewas dibunuh pemilik kandang ayam.

Kejadian tersebut berlangsung pada hari Rabu, (14/10/2020) subuh, di Kampung Bantarlebak, Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota. Dadang Suherman, ditemukan tewas dalam keadaan yang mengenaskan di dalam kandang ayam warga setempat saat itu.

Polisi yang menerima laporan kejadian, langsung bergegas ke lokasi untuk mengevakuasi jasad Dadang, dan mencari tahu penyebab kematiannya. Jasad lelaki berumur 58 tahun itu, kemudian dibawa ke RSUD dr. Slamet Garut untuk diotopsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim kepolisian yang saat itu dipimpin Panit Reserse Kriminal Polsek Garut Kota, Ipda Amirudin Latih menyimpulkan jika korban tewas dibunuh. Sebab, ditemukan banyak luka di bagian kepala, wajah dan badannya.

"Dugaan memang pembunuhan. Dilihat dari ada beberapa luka di bagian kepala," kata Amir saat itu.

ADVERTISEMENT

Polisi kemudian bergerak memburu pelaku. Saat itu, ada satu hal janggal yang akhirnya berhasil mengantarkan polisi menangkap pembunuh Dadang. Hal janggal tersebut, adalah menghilangnya sang pemilik kandang, saat polisi melakukan penyelidikan.

Pemilik kandang ayam tersebut, kemudian diketahui bernama Handi Rukman, alias Aan. Aan diketahui tak ada di rumahnya, sesaat setelah mayat Dadang ditemukan oleh sejumlah saksi saat itu.

Polisi lantas menaruh curiga kepada Aan, dan kemudian berupaya untuk memburunya. Sejumlah keluarga yang ada di sana, sempat menutupi kepergian Aan. Namun, polisi membujuknya, dan kemudian berhasil menemui Aan.

Kecurigaan petugas kemudian terbukti, ketika berhasil menemui Aan. Aan lah, yang menjadi dalang di balik kematian Dadang. Kepada petugas, Aan bercerita jika kejadian itu bermula ketika pada malam hari saat kejadian, Aan yang kesal karena beberapa hari terakhir ayam dan burungnya dicuri orang, memutuskan untuk bermalam di dekat kandang ayam.

"Tujuannya mau mengintip, siapa pelaku pencurian ayamnya," kata Amir.

Setelah menunggu dari jam 10 malam, Aan yang sempat tertidur, terbangun gegara suara riuh ayam di kandangnya pada pukul 4 pagi. Saat melihat ke kandang, Aan melihat Dadang ada di dalam kandang sedang mencuri ayam.

Ilustrasi penangkapan, ilustrasi borgolilustrasi borgol Foto: Ilustrasi borgol (A.Prasetia/detikcom)

Aan yang gelap mata, langsung menangkap Dadang dan memukulinya. Dadang dipukuli menggunakan tangan kosong, hingga sebuah batang kayu yang ada di sekitar lokasi hingga tewas di tempat.

Kasus itu kemudian dibawa ke pengadilan. Dari hasil peradilan kasus ini diketahui, jika Aan sempat mendatangi kerabatnya di kampung sebelah untuk melaporkan bahwa dia telah menangkap pencuri ayam yang selama ini meresahkan. Dan sempat berdialog dengan saksi.

"Urang kalepasan nenggelana. Jalmina maot (Saya kelepasan memukulnya. Orangnya meninggal)," kata Aan.

Aan kemudian diadili di pengadilan. Sebuah batang kayu asem berukuran sekitar 80 cm yang menjadi saksi bisu kala Aan melampiaskan nafsu juga disita pengadilan. Atas perbuatannya, Aan dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dan dihukum penjara 3 tahun.

Jabar X-Files merupakan rubrik khas detikJabar yang menyajikan beragam kejadian kriminal atau kejadian luar biasa yang pernah menyita perhatian publik.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads