RY (29, sebelumnya ditulis 19), baru saja mengalami kejadian tak mengenakkan. Ia dianiaya seorang pria berinisial RES yang disinyalir merupakan kekasihnya.
Aksi penganiayaan yang menimpa RY itu terjadi di Jalan Swadaya I, RT 02/06, Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, pada Senin (19/2/2024) sekitar pukul 18.00 WIB.
Peristiwa itu bermula saat korban dan pelaku bertemu lalu hendak menemui anak kandung korban. Anak kandung korban RY sendiri sedang bersama dengan mantan suaminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi korban ini minta diantar ke pelaku untuk menemui anaknya. Anaknya sedang bersama mantan suaminya. Akhirnya diantar oleh pelaku dan mereka (korban, pelaku, anak dan mantan suami korban) bertemu," kata Kasi Humas Polres Cimahi, Iptu Gofur Supangkat saat ditemui, Rabu (21/2/2024).
Usai pertemuan itu, pelaku kemudian mengajak korban untuk mampir ke kos-kosan korban. Di situ, pelaku dan korban dikabarkan terlibat cek-cok.
"Ternyata di kos-kosan itu, mereka cek-cok. Korban sempat dianiaya terlebih dahulu oleh pelaku, jadi pelaku menendang wajah korban sebanyak sekali," kata Gofur.
Pelaku kemudian pergi meninggalkan korban, sembari membawa HP milik korban. Korban lalu mengejar pelaku untuk mengambil kembali HP-nya yang dibawa hingga mereka bertemu di lokasi kejadian.
"Di situ korban meminta HP-nya dikembalikan, tapi tidak dikembalikan oleh pelaku. Di situ mereka cek-cok lagi, lalu terjadi penganiayaan seperti yang viral di media sosial. Pelaku memukul korban dengan tangannya sebanyak satu kali," kata Gofur.
Korban yang masih mengenakan helm, seketika terjungkal. Berdasarkan pemeriksaan, korban mendapatkan luka pada bagian bibir sebelah kanan.
"Jadi setelah dipukul lalu terjungkal itu, korban sempat pingsan. Ada luka di bawah dan bagian bibirnya. Sudah dilakukan visum juga terhadap korban," kata Gofur.
Sebagai langkah awal mengungkap kasus tersebut, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi yang ada di sekitar lokasi kejadian. Termasuk korban yang mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.
"Kami juga sudah memeriksa saksi-saksi dan korban untuk mengumpulkan keterangan terkait aksi tersebut. Sampai saat ini, terkait motifnya masih kami dalami," ucap Gofur.
(dir/dir)