.webp)
Insiden terbakarnya mobil milik tim dan Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat itu sempat direkam dan menyebar melalui media sosial.
Terdapat beberapa video yang menunjukan kobakaran api menyala dan membakar seluruh mobil berwarna putih. Selain itu, mobil hitam di belakangnya pun turut terbakar di bagian bemper.
Fauzi, tim pemenangan Neng Eem mengaku, awalnya terdengar ledakan dari parkiran mobil. Setelah dicek, ternyata mobil Toyota Raize nopol F 1326 YS ludes terbakar.
"Tidak tahu awalnya, karena kan kami sedang di dalam menghitung perolehan suara. Tiba-tiba tadi sekitar jam 03.30 wib, terdengar ledakan. Mobil yang depan warna putih sudah terbakar. Bahkan mobil milik ibu (Neng Eem)juga ikut terbakar bagian bempernya," ujar dia, Sabtu (17/2/2024).
Dibantu warga sekitar, empat orang tim yang tengah berada di dalam posko langsung berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.
"Api baru berhasil dipadamkan setelah mobil Damkar datang. Tapi kondisi mobil yang depan itu sudah hangus," ucap dia.
Dia mengungkapkan setelah api padam, ditemukan sebuah jerigen dan korek api di bawah mobil yang terbakar. "Iya ditemukan jerigen dan korek. Tapi tidak tahu apakah dibuat jadi molotov atau bagaimana, sampai mobil bisa terbakar," tuturnya.
Di sisi lain, Caleg DPR RI Dapil Jawa Barat III Neng Eem mengungkapkan, jika pembakaran tersebut terjadi di posko rekapitulasi saat timnya menghitung perolehan suara
"Tim saya habis keliling mengumpulkan form C1 (salinan) pakai mobil itu (Toyota Raize). Kejadian pembakarannya tadi (Sabtu, 17/2/2024) dini hari, mereka (tim) sedang ada di dalam," ungkapnya.
"Yang terbakar ada dua mobil, yakni mobil tim saya yang sampai hangus. Kemudian ada mobil saya juga tapi hanya terbakar di bagian bemper," tambahnya.
Eem menyebut kebakaran mobil tersebut diduga merupakan unsur kesengajaan, dan dilakukan oleh orang tidak dikenal. Pasalnya ditemukan jerigen, kain, dan korek api di dekat mobil.
"Informasi dari kepolisian diduga ada unsur kesengajaan, tidak meledak tiba-tiba. Saya juga tidak tahu motifnya. Apakah tadinya mau (membakar) posko, atau ingin menghancurkan form C1, atau teror saja," kata dia.
Dia mengaku, sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Seraya menunggu proses penyelidikan, timnya tetap menjalankan proses penghitungan suara.
"Kami serahkan seluruhnya ke kepolisian untuk penyelidikan. Kalau tim saya arahkan untuk tetap tenang, tidak terganggu tapi juga tetap waspada," ucapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengungkapkan pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan pembakaran tersebut.
"Sedang dilakukan olah tempat kejadian perkara. Setelah ada hasilnya baru kita beri keterangan lebih lanjut," pungkasnya. (mso/mso)
