Puluhan Warga Cianjur Diduga Ditipu Paket Umrah Rp 6 Juta

Puluhan Warga Cianjur Diduga Ditipu Paket Umrah Rp 6 Juta

Ikbal Selamet - detikJabar
Senin, 15 Jan 2024 13:54 WIB
Korban dugaan penipuan berkedok umrah murah
Korban dugaan penipuan berkedok umrah murah (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Puluhan orang di Kabupaten Cianjur diduga menjadi korban penipuan berkedok umrah murah. Bahkan pelaku menjanjikan biaya di bawah Rp 6 juta dengan modus subsidi dari donatur dari Timur Tengah.

Aban Muhammad Sa'ban (31), salah satu korban, mengatakan dugaan penipuan berkedok umroh murah itu berawal dari pertemuannya dengan M yang merupakan warga Kecamatan Cikadu.

"Saya kenal dengan M ini saat berangkat umrah. Satu rombongan dengan saya," kata dia, Senin (15/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya M kemudian menawarkan paket umrah murah. Di mana dengan hanya membayar Rp 6 juta jemaah sudah bisa berangkat umrah.

Aban menjelaskan biaya umrah tersebut bisa murah lantaran disebut-sebut ada donatur dari Timur Tengah. Bahkan tidak sedikit warga yang dijanjikan gratis, tidak sekadar subsidi biaya.

ADVERTISEMENT

"Jadi M ini dapat program dari saudaranya yang di Jakarta. Saudaranya ini yang awalnya menawarkan, kemudian di Cianjurnya dijalankan oleh M dengan menawarkan ke warga. Penawarannya paket umrah murah dan ada juga yang dijanjikan gratis," ucap dia.

"Katanya bisa murah karena ada donatur dari Timur Tengah. Anaknya yang sakit sembuh kemudian bernazar akan memberikan bantuan hingga membantu biaya umrah," tambahnya.

Dia menyebut status M yang merupakan tokoh, membuatnya percaya. Dirinya pun mendaftarkan diri untuk berangkat umrah.

"Saya daftar dengan istri dan orangtua saya. Karena saat itu percaya saja," kata dia.

Bahkan dia yang mendapatkan informasi adanya warga yang sudah diberangkatkan umrah murah semakin yakin dengan program tersebut. Tidak sedikit warga sekitar dan tetangganya di Desa Kertajaya kecamatan Tanggeung yang juga ditawarkan.

"Total sampai saat ini ada 50 orang lebih yang mendaftar dan dikoordinatori oleh saya. Karena memang awalnya meyakinkan. Apalagi kan ada yang sudah diberangkatkan sekitar belasan orang di Kecamatan Cikadu," kata dia.

Menurut dia, para calo jemaah umrah tersebut dijanjikan berangkat umrah pada September 2023 lalu. Namun beberapa kali diundur hingga akhirnya kembali dijanjikan akan berangkat pada Desember 2023.

Bahkan saat bulan Desember, sudah muncul rangkaian kegiatan oleh salah satu travel dan sudah dilakukan manasik. Tetapi hingga hari ini, pemberangkatan umrah tersebut sebatas janji.

"Jadi belum diberangkatkan sampai sekarang. Jadwal dari travel juga hanya jadwal, karena ternyata belum dibayar ke pihak travelnya," ucap dia.

Dia mengungkapkan para jemaah yang mayoritas merupakan masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah pun mulai menyadari jika mereka diduga ditipu dengan modus umroh murah tersebut.

"Kami mulai curiga dengan diundur-undurnya pemberangkatan. Kemudian saat ditanya ke M dan saudaranya juga tidak pernah jelas. Kadang hanya dijawab iya saja tanpa ada penjelasan. Ditambah pernah ada alasan uangnya belum bisa dikirim, karena ada konflik di Timur Tengah. Ketika ada yang mau usahakan ditolak juga dengan alasan takut donaturnya tersinggung," kata dia.

Oleh karena itu, lanjut Aban, dirinya melaporkan dugaan penipuan tersebut ke kepolisian.

"Kita laporkan M dan saudaranya. Karena ketidakjelasan ini. Ditambah kasihan masyarakat yang sudah sangat berharap, apalagi mereka yang hanya butuh serabutan. Sudah berharap besar tapi ternyata begini," ungkapnya.

Topan Nugraha Kuasa Hukum korban, mengatakan pihaknya sudah melaporkan dugaan penipuan itu ke Polres Cianjur. Menurutnya diduga korban dugaan penipuan berkedok umroh tersebut mencapai 400 orang lebih.

"Kalau korban diduga mencapai lebih dari 400 orang, dari total 28 koordinator. Tapi yang sudah menguasakan dan melapor ada 50 orang," kata dia.

Dia berharap polisi segera menindaklanjuti kasus tersebut, sebab korbannya cukup banyak dan merupakan warga tidak mampu. "Kami mendorong kepolisian untuk segera menyelidiki kasus ini," tuturnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto, mengatakan pihanya sudah menerima laporan dugaan penipuan tersebut dan menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan.

"Segera kita selidiki lebih lanjut," ucapnya singkat.




(dir/dir)


Hide Ads