Polisi mengamankan tangkapan layar dan video sebagai barang bukti kasus penganiayaan ayah terhadap anak kandungnya sendiri di Sukabumi. Lalu bagaimana kondisi korban yang masih berusia 6 tahun?
Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede mengatakan saat ini kondisi mental korban sudah mulai pulih, untuk luka fisik juga sudah mulai membaik. Kepolisian menugaskan personel trauma healing ke tempat tinggal korban.
"Barang bukti yang diamankan tentu saja video dengan adanya tangkapan layar kemudian handphone yng digunakan pelaku untuk merekam dan mengirimkan ke istrinya kemudian sebilah golok yang mana dalam video ditampilkan di letakan disamping ABH untuk intimidasi, terakhir barang bukti kartu keluarga untuk menguatkan bahwa ABH adalah anak kandung tersangka," kata Maruly, Kamis (14/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Maruly, kondisi korban memang jadi perhatian pihaknya, setelah upaya penangkapan pelaku pihaknya langsung berkoordinasi dengan aparat desa setempat termasuk menyertakan Bhabinkantibmas untuk upaya perlindungan korban.
"Setelah dilakukan pengamanan termasuk Bhabinkamtibmas Surade bersama bibinya mengajak untuk bersama mendapatkan perlindungan kemudian didiskusikan dengan kepala desa, yang bersangkutan akan dititipkan kepada neneknya," ujar Maruly.
"ABH ini berusia 6 tahun, jadi memang harus benar-benar pulih kondisi psikoligisnya. Setelah dibawa ke unit PPA dilakukan pemeriksaan kesehatan Dokkes Polres kemudian diperkuat juga untuk petugas puskesmas mengontrol secara rutin sehingga bisa kita jaminkan bahwa korban ini ABH ini dalam keadaan sehat dan baik-baik saja, namun treatment trauma healing akan terus memantau kondisi korban," sambung Maruly.
Diberitakan sebelumnya, tangisan bocah perempuan berusia enam tahun menyayat hati warganet di Sukabumi. Mereka ramai-ramai meluapkan amarah kepada pelaku yang ternyata ayah kandungnya sendiri.
Lalu apa yang melatari pelaku berinisial W (32) asal Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi tega menganiaya anaknya?
"Anak saya ingin ibunya itu nelpon sama anak-anaknya, itu sering minta nelpon sama ibunya tapi semua putus untuk komunikasi. Semua perpesanan cuma bisa chat," kata W, di Mapolres Sukabumi, Kamis (16/11/2023).
(sya/sud)