Persoalan Warisan Picu Aksi Nekat Satum Bantai Adik Kandung di Subang

Persoalan Warisan Picu Aksi Nekat Satum Bantai Adik Kandung di Subang

Dwiky Maulana Vellayati - detikJabar
Rabu, 08 Nov 2023 15:00 WIB
Subang -

Satum (70) tega menghabisi nyawa adiknya Tasem (60) secara membabi buta. Persoalan warisan jadi pemicu Satum menghabisi nyawa Tasem.

Tasem ditemukan tewas dengan penuh luka tusuk di tubuhnya pada 21 Agustus 2023 lalu. Satum menusuk adiknya itu menggunakan sebilah pisau dapur.

Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu menuturkan dari hasil interogasi petugas kepada pelaku, motif pelaku membunuh korban yaitu merasa tersinggung dengan perkataan korban kepada para tetangganya yang menilai bahwa pelaku dinilai serakah dalam urusan warisan keluarga. Sebab, warisan keluarganya sendiri memang dipegang oleh pelaku dan belum dibagikan kepada korban hingga saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari keterangan tersangka dalam pemeriksaan yang pertama, pelaku merupakan kakak korban," ujar Ariek di Mapolres Subang, Rabu (8/11/2023).

Menurut polisi, Satum naik pitam saat dirinya disebut sebagai penguasa warisan keluarga. Satum mendengar itu dari mulut orang lain.

ADVERTISEMENT

"Pelaku ini yang menguasai warisan keluarga sampai saat ini belum dibagikan kepada korban. Jadi kurang lebihnya pelaku mendengarkan dari salah satu saksi bahwasanya korban bercerita terkait dengan warisan di mana pelaku dianggap serakah terkait dengan pembagian warisan. Obrolan itu sampai di telinga pelaku, ia tersinggung sehingga terjadilah kejadian ini," pungkasnya.

Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan beberapa alat bukti diantaranya, beberapa pakaian korban maupun pakaian pelaku, serta sebilah pisau dapur yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban. Akibat perbuatannya, pelaku kini terancam pidana hukuman mati.

"Kasus dugaan pembunuhan ini pelaku dikenakan pasal 340 KUHP junto 338 KUHP dengan ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, atau pidana paling lama penjara 20 tahun," kata Ariek.

Seperti diberitakan sebelumnya, nenek Tasem ditemukan tewas tergeletak di dalam rumahnya dengan penuh luka tusuk. Dari informasi yang diperoleh detikJabar, mayat nenek Tasem tersebut ditemukan tewas pada Senin (21/8) lalu.

Menurut keterangan Kepala Desa Karang Hegar, Suhwan Irawan, korban pertama kali ditemukan tewas oleh suami korban yang bernama Dasga selepas pulang mengembala bebek. Saat itu, kata Suhwan bahwa korban sudah ditemukan tergeletak dari dalam rumah.

"Jadi korban didapati di dalam rumah sudah tergeletak yang nemu pertama yaitu suami korban Dasga yang abis pulang pengembala bebek. Dari jam 5 sore kemarin waktu pulang sudah didapati tergeletak di dalam rumah," ujar Suhwan kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (22/8).

(dir/dir)


Hide Ads