Jasad Agum ditemukan terdampar di Sungai Cimanuk, Garut, Jumat (3/11/2023). Sejak awal ditemukan, sudah muncul dugaan bocah berusia 13 tahun itu tewas dibunuh.
Berikut sederet fakta terkait kejadian tersebut, mulai dari pergerakan polisi hingga akhirnya pelaku yang merupakan teman sebaya korban ditangkap.
1. Pelaku Diamankan Polisi
Polisi menangkap pembunuh Agum (sebelumnya disebut Agung). Hal itu dibenarkan Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha saat dikonfirmasi detikJabar, Senin (6/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah (diamankan)," kata Yonky.
Yonky belum menyebut secara detil identitas pelaku hingga motif pembunuhan ini. Pihak kepolisian, berencana akan merilis kasusnya Senin siang ini.
"Lengkapnya kita rilis hari ini," ujar Yonky.
2. Sederet Luka Ditubuh Korban
Agum ternyata sebelumnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ke polisi. Dimana, anak yang duduk di bangku kelas 1 SMP itu, menghilang dari rumah sejak Senin, (30/10) silam. Setelah mengetahui identitas korban, petugas kemudian melebarkan sayap dan melakukan penyelidikan mendalam.
Dari hasil autopsi yang dilakukan di RS Sartika Asih Bandung, petugas menyimpulkan jika Agum tewas dibunuh.
"Ada luka sayatan benda tajam pada tubuhnya. Di antaranya di leher," ungkap Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha.
3. Pelaku Berstatus Teman Korban
Selain melakukan identifikasi pada jenazah, polisi juga bergerak memburu dalang di balik tewasnya Agum. Hasilnya, polisi berhasil mengamankan pelaku.
"Kami berhasil mengamankannya dalam waktu kurang dari 1x24 jam," ucap Yonky.
Hal yang mengejutkan dari kasus ini adalah, ditemukan fakta jika korban dan pelaku saling mengenal. Keduanya, diketahui merupakan teman sepermainan. Polisi juga memastikan jika pembunuh Agum, adalah bocah berumur 13 tahun juga.
"Anak (pelaku) ini masih teman korban," pungkas Yonky.
4. Motif di Balik Tewasnya Agum
Polisi mengungkap alasan di balik tewasnya Agum Gumelar (13). Korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di aliran Sungai Cimanuk.
Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha menjelaskan, kejadian ini dipicu oleh rasa sakit hati rekan Agum, saat mereka bermain bola voli.
"Motifnya sendiri, karena sakit hati. Dari bercandaan di antara mereka saat bermain," kata Yonky.
Yonky mengatakan, kejadian bermula pada hari Senin, (30/10) lalu. Saat itu, di kampung halaman Agum di Kecamatan Leuwigoong, Agum, pelaku dan seorang temannya yang lain bermain bola voli.
"Saat sedang bermain, anak (pelaku) sakit hati karena korban memukul bola voli kemudian mengenai wajahnya sebanyak tiga kali," kata Yonky.
5. Agum Disayat Pisau Cutter
Dendam kesumat itu, bikin pelaku gelap mata. Singkat cerita, setelah bermain voli, korban dan pelaku berenang di Sungai Cimanuk. Di situlah, aksi kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia terjadi.
"Anak menyayatkan pisau cutter kepada korban hingga korban tenggelam dan hilang," ungkap Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha.