Darah di Mulut Jadi Petunjuk Polisi Kuak Skenario Pembunuhan Ayu Lestari

Kabupaten Cianjur

Darah di Mulut Jadi Petunjuk Polisi Kuak Skenario Pembunuhan Ayu Lestari

Ikbal Selamet - detikJabar
Rabu, 25 Okt 2023 15:43 WIB
Kasat Reskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto
Kasat Reskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Peri Maulana (29) membuat skenario pembunuhan terhadap kekasihnya Ayu Lestari (25). Peri menggantung Ayu di pintu rumah kontrakan agar seolah Ayu tewas gantung diri. Tapi, polisi berhasil menguak skenario itu.

Ayu awalnya ditemukan tewas tergantung di rumah kontrakannya di Kampung Lembur Sawah Desa Sukasirna, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Selasa (24/10).

Semula banyak pihak yang menduga jika korban tewas akibat gantung diri. Tetapi setelah dilakukan pemeriksaan luar tubuh dan penyelidikan, kepolisian menduga jika korban dibunuh, bukan bunuh diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada kejanggalan dalam kematian korban, mulai dari kaki yang menyentuh tanah hingga terdapat luka memar di beberapa bagian tubuh," ujar Kasatreskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto, Rabu (25/10/2023).

Tono menambahkan pada mulut korban juga terdapat darah yang umumnya tidak muncul pada korban bunuh diri.

ADVERTISEMENT

"Yang makin menguatkan kami jika korban ini dibunuh ialah darah di bagian mulut. Makanya kami lakukan penyelidikan lebih lanjut," ucap dia.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, terungkap jika ibu muda beranak satu itu memang dibunuh. Kepolisian pun menangkap Peri Maulana, pria yang diketahui merupakan kekasih korban.

"Dari hasil penyelidikan, mengarah pada Peri. Dan setelah dimintai keterangan, pelaku (Peri) mengakui perbuatannya. Kami berhasil amankan pelaku di rumahnya pada Rabu pagi atau kurang dari 24 jam setelah kejadian," kata dia.

Menurut Tono, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku untuk mengungkap cara pelaku membunuh korban dan motif di balik pembunuhan keji tersebut.

"Kita masih dalami, dibunuhnya seperti apa. Apakah dibunuh dulu kemudian digantung atau digantung dalam keadaan hidup hingga menyebabkan korban tewas. Termasuk motif di baliknya masih kami dalami," pungkasnya.




(dir/dir)


Hide Ads