Polisi Telusuri Kabar Siswa SD Jadi Korban Bullying hingga Patah Tulang

Kota Sukabumi

Polisi Telusuri Kabar Siswa SD Jadi Korban Bullying hingga Patah Tulang

Siti Fatimah - detikJabar
Rabu, 27 Sep 2023 14:50 WIB
Ilustrasi bullying
Ilustrasi (Foto: Thinkstock).
Sukabumi -

Baru-baru ini media sosial Instagram digegerkan oleh pengakuan orang tua yang mengaku anaknya kelas 3 SD menjadi korban perundungan di salah satu yayasan swasta, Cikole, Kota Sukabumi. Polisi turun tangan menelusuri kabar tersebut.

Diketahui, peristiwa perundungan itu terjadi pada 7 Februari 2023 lalu. DS (45) selaku orang tua korban mengatakan, anaknya yang berinisial L mendapatkan perundungan hingga mengalami patah tulang.

Kapolsek Cikole Resor Sukabumi Kota AKP Cepi Hermawan mengatakan, sudah mendapatkan kabar tersebut. Dia menyebut kasus itu ditangani oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sukabumi Kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tidak ditangani di polsek. Itu kan ke PPA Polres Sukabumi Kota," kata Cepi kepada detikJabar, Rabu (27/9/2023).

Cepi mengatakan, peristiwa dugaan perundungan itu terjadi di dalam lingkungan sekolah. Sekolah yang dimaksud merupakan sekolah dasar yang berada dalam naungan yayasan swasta.

ADVERTISEMENT

"Itu kan kejadiannya di dalam sekolah. Iya sekolah yayasan swasta," ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya akan meningkatkan pengawasan di wilayahnya. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi peristiwa serupa. Ke depan, polisi akan menjadi pembina upacara sekolah sekaligus mengawasi segala bentuk kerawanan kejahatan yang terjadi di luar lingkungan sekolah.

"Iya itu kalau antisipasi sudah rutin setiap hari Senin kita menjadi pembina upacara. Terus kita juga anak-anak mau masuk sekolah, kita sudah jaga di depan pintunya supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pulang sekolahnya kita juga melaksanakan pengaturan PAM," kata dia.

Kasi Humas Polres Sukabumi Kota Iptu Astuti Setyaningsih menambahkan, kasus bullying yang viral di media sosial masih dalam penyelidikan.

"Kasus bullying SD sampai dengan saat ini belum ada laporan namun demikian kami pihak kepolisian akan lakukan penyelidikan," kata Astuti singkat.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa itu bermula saat korban berinisial L sedang berjalan menuju kelas. Di depannya sudah berdiri dua orang siswa yang secara tiba-tiba mendorong hingga L terjatuh dengan keras.

"Ketika anak saya di depan pelaku kedua, tiba-tiba pelaku kedua jongkok dengan posisi aba-aba akan lari sprint dengan bentuk punggung datar. Saat itu juga pelaku mendorong punggung bagian bawah anak saya dengan sangat kuat," kata DS.

"Anak saya tersandung dan terpental dengan cepat dan keras. Refleks tangan kanan menahan berat badan yang jatuh ke lantai keras diiringi kecepatan jatuhnya badan karena dorongan yang kuat dan sandungan," sambungnya.

Akibatnya, tulang lengan atas patah dan posisinya bergeser. Selain itu, kondisi ini terjadi di dalam kulit sehingga mengoyak daging lengan atas. Saat ini, korban masih dalam pendampingan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Sukabumi.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads