Persidangan tiga penyuap Wali Kota Bandung nonaktif Yana Mulyana memunculkan fakta baru. Tiga staf PT Citra Jelajah Informatika (CIFO) terendus Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK telah diarahkan supaya menyamakan jumlah uang suap yang diberikan kepada Yana Mulyana.
Fakta itu dibeberkan JPU KPK saat memeriksa tiga saksi staf PT CIFO, yaitu Wiwin Wulantika Putri, Cendra Febriana, dan Ilham Yudistia Nugroho di Pengadilan Tipikor Bandung, Rabu (2/8/2023). JPU mencecar ketiganya karena mendapat bukti pesan WhatsApp yang berisi mengarahkan agar jumlah uang suapnya disampaikan seragam yakni sebesar Rp 86 juta.
"Sehari sebelum jadwal pemeriksaan KPK, ada pesan WA yang menyuruh supaya saksi menyampaikan jumlah uang yang seragam. Coba itu jelaskan oleh saksi," kata JPU KPK saat mencecar saksi Wiwin Wulantika Putri di persidangan seraya menampilkan bukti pesan WA tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat itu, saya tahunya (WA itu) dari Pak Sony (pada saat sudah ditahan KPK). Pas pulang ke kantor, saya baru tahu itu bukan dari Pak Sony. Tapi dari Bu Kiki Amalia, istrinya Pak Sony," kata Wiwin menjawab pertanyaan JPU KPK.
JPU menanyakan hal ini karena menduga Wiwin dan dua koleganya sudah diarahkan pihak Sony supaya menyeragamkan uang suap yang disiapkan untuk Yana Mulyana melalui perantara Sekdishub Khairul Rijal. Sebab saat itu, Sony diketahui meminta uang Rp 100 juta, namun PT CIFO hanya memiliki uang sebesar Rp 86 juta.
Wiwin lantas memastikan uang yang disiapkan, jumlahnya Rp 86 juta. Ia bisa memastikan hal tersebut karena memang menghitungnya terlebih dahulu sebelum akhirnya sampai kepada tangan Khairul Rijal melalui anak buahnya, Asep Gunawan saat diserahkan di Balai Kota Bandung.
Saat memperlihatkan barang bukti di persidangan, pesan WA tersebut dikirim melalui nomor baru yang tidak pernah disimpan di ponselnya Wiwin. "Itu WA dari Bu Kiki (istri Sony) yang berperan jadi Pak Sony. Tapi uangnya Rp 86 juta pak," ucap Wiwin.
Saat diberi kesempatan oleh Majelis Hakim, Sony Setiadi pun akhirnya menjelaskan mengenai pesan WA tersebut. Ia membenarkan pesan WA tersebut dikirim oleh istrinya atas sepengetahuannya.
"Itu memang dari istri saya, atas sepengetahuan saya. Kenapa istri saya pura-pura jadi saya, karena anak-anak semua pegawai itu lebih nurut kalau saya yang instruksikan," pungkasnya.
(ral/orb)