Seorang siswi SMK di Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis NS (16) nyaris tewas digorok oleh perempuan muda. Korban sempat dirawat di klinik, lalu bagaimana kondisinya sekarang?
Jumanis Novia Fitri Arianti, Penanggungjawab Bagian Pelayanan Medis Klinik Pratama Purwasehat Rancah memastikan kondisi korban saat ini sudah membaik. Korban sudah diizinkan pulang pada Jumat (23/6) setelah 5 hari dirawat.
"Alhamdulillah sudah pulang hari Jumat. Tadi juga habis kontrol. Untuk tanda vital semuanya normal, bagus. Makan minum sudah bagus," ujar Fitri saat dihubungi detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fitri menjelaskan korban mengalami luka sobek di leher sampai 37 jahitan, yakni 18 jahitan di bagian luar dan 19 jahitan di bagian dalam. Beruntung luka tersebut tidak sampai memutus pembuluh darah besar.
"Tidak sampai ke bagian vital. Cuma hanya sampai pembuluh darah yang kecil. Sehingga sementara ini terpantau masih aman. Pada saat perawatan memang sempat transfusi darah 2 labu karena mengalami pendarahan. Sekarang HB nya sudah normal," ungkapnya.
Menurut Fitri, sejak awal korban meski mendapat luka gorok namun masih bisa ngobrol karena tidak kena Vita suara. Korban saat ini pun sudah bisa beraktivitas namun hanya masih mengalami pusing.
"Mobilitas, bangun, berdiri, jalan 80 persen sudah baik hanya pusing saja. Lukanya juga lumayan kering, nanti 3 hari ke depan kontrol lagi. Mudah-mudahan tidak ada masalah lainnya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Edi Kurnadi membenarkan warganya yang menjadi korban penggorokan itu sudah pulang. Menurut Edi, pihak keluarga korban berharap kasus itu tetap berlanjut sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
"Untuk kasus hukumnya berlanjut dan sudah di Polres. Pihak keluarga tidak intervensi yang jelas sepenuhnya diserahkan kepada pihak aparat penegak hukum," ungkapnya.
Sebagai kepala desa, Edi menilai kejadian tersebut menjadi pukulan keras bagi pemerintah dan masyarakat. Kasus itu sudah dianggap keterlaluan dan tidak bermoral.
"Permintaan saya sebagai kepala desa, yang mana warga saya yang jadi korban meminta diproses sesuai prosedur hukum artinya tidak ada pertimbangan yang sifatnya merugikan korban," pungkasnya.
Sekedar diketahui, siswi SMK di Ciamis digorok lehernya oleh perempuan muda. Belakangan terungkap aksi sadis perempuan muda ini dipicu asmara.
"Motifnya, pelaku merasa cemburu karena korban ada hubungan dengan seseorang. Hubungan seseorang tersebut dengan pelaku masih kami dalami. Namun motifnya adalah asmara. Pelaku cemburu terhadap korban," ujar Kapolres Ciamis AKBP Tony, Selasa (20/6/2023).
(dir/dir)