Satreskrim Polresta Bandung berhasil meringkus Adji Rustandi (58), seorang guru ngaji asal Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Adji ditangkap karena telah mencabuli 13 muridnya.
Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo mengatakan, kasus tersebut bermula saat ada laporan dari masyarakat pertengahan Mei 2023 lalu.
"Sejak dilaporkan 17 Mei 2023, tanggal 20 Mei 2023 langsung diamankan oleh Polresta Bandung," ujar Kusworo, di Mapolresta Bandung, Senin (19/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gugum (54), salah satu warga yang anaknya menjadi korban mengatakan, pelaku melakukan aksinya di kediamannya saat anak-anak tersebut belajar mengaji. Di sela-sela waktu ngaji, pelaku suka ngajak satu anak ke ruangan yang berbeda lalu ngaji berdua. Setelah itu pelaku suka bilang mau kasih doa ke korbannya, biar pinter dan banyak yang suka.
"Melakukan itu dari tiga tahun yang lalu. Jadi sering ketahuan, tapi dilepasin juga, aneh saya juga," kata Gugum.
Sudah cabuli 13 orang anak di bawah umur, tak ada raut penyesalan dari wajah Adji. Mimik wajah itu ditunjukkan Adji saat diiringi dalam konferensi pers di Mapolresta Bandung. Bahkan saat memberikan keterangan Adji menjawab dengan lantang.
Kepada wartawan, Adji mengatakan saat ini dia tidak mempunyai istri. Dia sudah bercerai beberapa tahun lalu. "Anak ada, kelas 3 SMP sekarang, sekitar 17 tahun. Kalau istri sudah cerai 7 tahun lalu," kata Adji.
Adji mengaku telah melakukan aksinya sejak April 2023. Namun dia membantah telah meraba-raba anak di bawah umur tersebut. "Dari April, memang mungkin pengetahuan saya kurang. Jadi maksudnya bukan menciumi santri," ujarnya.
Adji mengungkapkan, jika dirinya tidak sengaja menyentuh area sensitif korban, dia hanya berniat untuk bersalaman dengan muridnya. "Soalnya di pengajian saya itu suka sungkem sama anak-anak, suka meluk. Bahkan santri sendiri suka nyiumi saya. Makanya saya cium keningnya, maka saya rangkul, tidak sengaja kesentuh area sensitifnya. Jadi nggak ada kesengajaan," jelasnya.
Adji mengklaim tidak pernah melakukan pencabulan atau persetubuhan terhadap anak 16 tahun tersebut. Dia mengaku awalnya akan mengobati anak tersebut.
"Nah kalau itu awalnya mau dirukiah, barangkali saya khilaf, akhirnya saya hanya meraba, tidak sampai bersetubuh. Soalnya saya punya penyakit turun bero," bebernya.