Aksi Berandalan Motor dari Cimahi hingga Cianjur yang Bikin Resah

Round-Up

Aksi Berandalan Motor dari Cimahi hingga Cianjur yang Bikin Resah

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 04 Jun 2023 11:30 WIB
Aerial View of a traffic in Hanoi, Vietnam
Ilustrasi (Foto: iStock).
Bandung -

Berandal motor kembali bikin onar di sejumlah wilayah di Jawa Barat. Namun akhirnya aksi yang meresahkan pengguna jalan dan warga itu bisa diredakan aparat kepolisian.

Kasus pertama terjadi di Cimahi, pada Rabu (31/5/2023) malam. Sekelompok berandalan motor berkendara sambil ugal-ugalan hingga membahayakan pengendara lainnya di Jalan Pasantren, Kota Cimahi. Peristiwa itu viral di media sosial.

Tak hanya ugal-ugalan, dalam adegan video yang beredar mereka juga mengacung-acungkan senjata berupa potongan besi. Saat berkendara itu pula, pengendara motor yang ugal-ugalan itu mengucapkan 'Very Good Very Well, Sakirana Hayang Ribut Ulah Bawel' atau bisa diartikan 'Kalau Ingin Ribut Jangan Berisik'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi bergerak cepat, dalam waktu kurang dari 24 jam para remaja pembuat onar itu dapat dibekuk. Enam orang yang diamankan ialah RA (17), RM (15), AD (17), PAP (19), IAP (17), N (21). Mereka digelandang ke Mapolres Cimahi untuk diperiksa intensif.

"Kita ketahui tadi malam di media sosial, viral sekelompok pemuda ugal-ugalan menggunakan sepeda motor membahayakan orang lain. Para pelaku diamankan 6 orang kurang dari 24 jam dari berbagai tempat di Kota Bandung," ujar Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono saat ditemui di Mapolres Cimahi, Kamis (1/6/2023).

ADVERTISEMENT

Aldi mengatakan tujuan para pelaku datang ke Kota Cimahi dan berbuat onar yakni mencari lawan. Terbukti dengan ucapan yang viral dan aksi mereka berkendara secara ugal-ugalan sambil mengacungkan senjata berupa tongkat besi.

"Untuk sementara mereka mengaku dari kelompok motor Divinity Racing Star (DRS). Mereka ini berangkat dari arah Buah Batu, masuk ke arah Pasteur menuju Jalan Pasantren. Jadi tujuannya mereka ingin mencari lawan, menantang," kata Aldi.

"Nah mereka ini memang mengucapkan sesuatu yang kalau diartikan itu artinya 'kalau mau ribut ayo lawan kami'. Begitu," ujar Aldi.

Di antara pelaku, terdapat remaja inisial RA (17) dan AD (17). Mereka tertunduk lesu usai digelandang ke Mapolres Cimahi. Keduanya merupakan remaja yang ugal-ugalan menggunakan sepeda motor sambil membawa senjata.

Video keduanya viral di media sosial. Dalam video itu, AD duduk sebagai penumpang. Ia mengacung-acungkan senjata berupa potongan besi. Sementara RA, sebagai pengendara yang berkendara secara zigzag hingga membahayakan pengendara lainnya.

RA juga viral karena ucapannya dalam video itu, yakni 'Very Good Very Well, Sakirana Hayang Ribut Ulah Bawel' atau bisa diartikan 'Kalau Ingin Ribut Jangan Berisik'.

Di kantor polisi, RA mengaku jika aksi mereka sebagai upaya meramaikan ulang tahun kelompok motor Divinity Racing Star (DRS), tempat mereka bernaung.

"Cuma meramaikan anniv DRS Gunung Batu. Saya bisa ke Cimahi itu ikut kepala rombongan DRS Gunung Batu," kata RA.

Saat ditanya soal kalimat 'Very Good Very Well, Sakirana Hayang Ribut Ulah Bawel' yang diucapkannya, RA menyebut hal itu cuma sekadar konten semata.

"Very Good Very Well, Sakirana Hayang Ribut Ulah Bawel, bukan buat siapa-siapa, cuma konten saja. Itu hasil inspirasi sendiri," ujar RA yang sebelumnya berprofesi sebagai tukang kain potong di Bandung.

Saat melakukan aksi itu, RA juga menyebut tengah dalam pengaruh minuman beralkohol. Ia juga mengaku menyesal telah melakukan aksi yang membahayakan pengendara dan warga Cimahi lainnya.

"Iya habis mabuk arak. Iya salah pak, soalnya waktu itu juga sebetulnya nggak tahu kalau mau ke Cimahi," tutur RA.

Sehari berselang setelah kejadian di Cimahi, aksi serupa juga terjadi lagi, kali ini di Jalan Raya Cimareme, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Video aksi ugal-ugalan di jalan raya itu juga viral di media sosial. Dalam video itu, para remaja yang berjumlah sembilan orang ugal-ugalan sambil mengayun-ayunkan stik baseball untuk menakuti pengendara lainnya.

Apes, para pelakunya langsung diciduk polisi yang sedang patroli pada Kamis (1/6/2023) malam. Mereka dikejar sejak Jalan Raya Cimareme kemudian tertangkap di Jalan Raya Padalarang.

"Betul setelah kemarin diamankan pelaku ugal-ugalan di Kota Cimahi, kita amankan lagi yang ugal-ugalan di Padalarang, KBB. Pelakunya ada 9 orang," kata Kabag Ops Polres Cimahi, Kompol Ari Aprian saat ditemui di Mapolres Cimahi, Jumat (2/6/2023).

Para pelakunya ternyata mayoritas masih di bawah umur, ada yang masih duduk di bangku SMA dan ada yang putus sekolah. Mereka kemudian digelandang ke Mapolres Cimahi beserya barang bukti stik baseball.

"Kita bawa ke Polres Cimahi untuk diperiksa. Kita sita barang bukti motor dan stik baseball yang mereka bawa," kata Ari.

Berdasarkan keterangan para pelaku, aksi itu dilakukan hanya untuk mencari sensasi dan menakut-takuti pengendara lainnya. Beruntung tak ada korban dalam aksi tersebut.

"Motifnya masih di dalami, tapi awalnya mereka mengaku ingin cari sensasi saja. Untuk korban tidak ada, termasuk kendaraan yang dirusak," tutur Ari.

Mereka melakukan aksi itu juga dalam keadaan mabuk minum keras dan obat-obatan terlarang. Hasil itu didapat setelah para remaja tersebut menjalani tes urine.

"Hasilnya semua (9 remaja) itu positiftramadol,benzo, danexcymer. Kita dalamidarimana mereka dapat obat-obatan itu. Saat ini penanganan dilakukanSatresnarkoba, direkomendasikan untuk rehabilitasi," ucap Ari.

Aksi berandal motor juga pecah di Cianjur. Anggota geng motor bikin ulah dengan menganiaya warga dan merusak sepeda motor di Jalan Raya Puncak, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (2/6/2023) malam.

Informasi yang dihimpun detikJabar, anggota geng motor tersebut awalnya melakukan konvoi dari arah Puncak menuju Cipanas dengan membawa bendera.

Saat berada di kawasan Desa Cimacan, belasan anggota geng motor itu tiba-tiba berhenti dan menyerang beberapa pemuda yang tengah duduk di depan toko swalayan.

"Kejadiannya sekitar pukul 19.00 WIB. Awalnya terlihat mereka dari arah Puncak. Tiba-tiba belok dan menyerang yang duduk di depan toko swalayan. Saya kebetulan baru beres beli makanan, langsung kabur menyelamatkan diri," ujar Pujaedun (25), saksi mata.

Menurutnya warga yang berada di sekitar lokasi juga langsung berlarian menjauh lantaran geng motor tersebut membawa senjata tajam. "Kelihatannya bawa senjata tajam, ada pedang dan celurit besar," kata dia.

Pujaedun mengatakan gerombolan geng motor itu sempat merusak satu unit sepeda motor yang terparkir. Setelahnya, para pelaku langsung kabur.

"Ada satu unit sepeda motor yang dihilangkan dan dirusak. Setelah itu kabur ke arah Puncak lagi," ucapnya.

Kapolsek Pacet AKP Hima Rawalasi, mengatakan polisi sudah menerjunkan tim patroli untuk mengejar para anggota geng motor yang kabur usai melakukan aksi yang meresahkan warga tersebut.

"Total ada delapan motor anggota geng motor XTC yang melakukan aksi yang meresahkan tersebut. Sedang dikejar oleh anggota," kata Hima.

Hima mengatakan anggota geng motor tersebut mencari target secara acak. "Informasi yang beredar terkait perang geng motor itu tidak benar. Mereka ini cari target secara acak," ucapnya.

Hima menambahkan tidak ada korban luka dalam kejadian tersebut, tetapi satu unit sepeda motor mengalami rusak ringan.

"Korban luka tidak ada, tapi ada sepeda motor yang sempat dipukuli oleh anggota geng motor tersebut. Namun tidak rusak berat," kata dia.

"Untuk antisipasi, selain yang melakukan pengejaran, anggota juga kami siagakan di kawasan Puncak dan Cipanas," kata dia.

Polisi bergerak cepat, tiga anggota geng motor yang melakukan penyerangan dan merusak sepeda motor warga di Jalan Raya Puncak, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ditangkap.

Ketiga pelaku diamankan oleh petugas gabungan Polres Cianjur dan Polsek Pacet di tiga lokasi berbeda beberapa jam usai melakukan aksi penyerangan.

"Sudah kami amankan tiga orang yang menjadi otak aksi (penyerangan) tersebut pada Sabtu (3/6/2023) dini hari," ujar Kapolsek Pacet AKP Hima Rawalasi, Sabtu (3/5/2023).

Menurutnya, polisi juga masih memburu anggota geng motor lain yang terlibat dalam aksi penyerangan dan perusakan tersebut.

"Pelaku lainnya masih kami kejar dan segera kami amankan. Semuanya sudah berhasil diketahui identitasnya," kata Hima.

Hima mengatakan para pelaku merupakan anggota geng motor XTC Cianjur. Sebelum melakukan aksi, mereka menggelar konvoi menuju Puncak.

Saat di jalan, terjadi cekcok dengan kelompok motor lainnya. Tetapi, geng motor XTC tersebut malah membuat onar dengan menyerang warga.

"Dari hasil pemeriksaan sementara berawal ketersinggungan oleh kelompok lain saat di jalan. Tapi melampiaskannya ke warga yang tidak ada sangkut pautnya," kata dia.

Menurut Hima, ketiga anggota geng motor yang sudah diamankan ditahan di Mapolsek Pacet untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

"Sudah ditahan dan akan diproses hukum. Korban yang motornya dirusak juga sudah membuat laporan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sya/mso)


Hide Ads