.webp)
Video asusila menggemparkan jagat maya pada Senin (29/5/2023). Video syur itu menampilkan seorang pria dewasa bersama tampak gadis belia. Keduanya merupakan warga Tasikmalaya, Jabar.
Video syur yang dilakukan pria dewasa dan gadis belia asal Tasikmalaya itu beredar di jagat maya dengan durasi tak panjang. Wajah gadis belia itu tampak tertekan. Seakan dipaksa oleh pelaku.
Baca juga: Geger Video Syur Siswi SMP di Tasikmalaya |
Setelah video itu viral, polisi kemudian bergerak. Tak butuh lama bagi polisi untuk mengidentifikasi pelaku. Pria dewasa itu akhirnya kini mendekam di tahanan Polresta Tasikmalaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Tasikmalaya masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. "Kita sedang lakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Motif dan modus masih didalami," kata AKP Ari Rinaldo, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya.
Polisi belum memastikan motif pelaku pria merekam video tersebut. Termasuk soal dugaan adanya ancaman yang dilakukan pelaku pria terhadap gadis tersebut juga masih misteri.
Sejoli
Selain polisi, Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya juga sudah bergerak. KPAID telah melakukan beberapa pemeriksaan awal. Gadis belia dalam video syur tersebut ternyata masih pelajar di salah satu SMP.
"Informasi yang masuk, diduga pemeran perempuannya siswa SMP Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan yang laki-lakinya sudah dewasa," kata Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Atok Rinanto kepada detikJabar.
Atok juga memastikan pelaku pria dalam video syur tersebut sudah dewasa. Keduanya diduga merupakan sejoli. Atok menduga gadis tersebut menjadi korban. Menurutnya, gadis tersebut dipaksa untuk menuruti kelakuan bejat si pria.
"Jadi keduanya ternyata ada hubungan kekasih. Namun adegan dewasa ini dilakukan dengan paksaan oleh pelaku laki lakinya. Itu informasi yang kami dapat," kata Ato.
"Diduga ketika pemeran pria ingin lagi dengan pemeran perempuan ditolak. Kemudian pemeran pria mengancam menyebarkan video tersebut dan akhirnya tersebar," kata Atok menambahkan.
(sud/mso)
