Siswi SMK yang menjadi korban pemerkosaan dan penyekapan sopir angkot di Cianjur, Jawa Barat alami trauma berat. Bahkan korban sulit diajak berinteraksi oleh keluarga.
Awi (bukan nama sebenarnya), kakak korban, mengatakan usai adiknya mengalami pemerkosaan dan berhasil dibawa pulang ke rumah, sifat korban berubah. Korban yang semula periang malah menjadi pendiam.
Tidak hanya itu, korban juga enggan berbicara kepada keluarga, termasuk pada orang tuanya sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ditanya sama orangtua itu diam. Baru mau ngobrol itu ke saya. Itupun tidak panjang lebar," kata dia, Sabtu (13/5/2023).
Menurutnya perubahan sikap itu diduga disebabkan aksi pemerkosaan dan penyekapan yang dialami korban belum lama ini.
"Sering diam dan murungnya itu setelah kejadian (pemerkosaan dan penyekapan). Makanya keluarga berharap pelaku dihukum berat, karena perbuatannya membuat adik saya seperti ini," kata dia.
Sementara itu, Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan, mengatakan pihaknya juga menyiapkan psikolog dan tim pendamping untuk mengobati trauma yang diderita korban usai mengalami pemerkosaan dan penyekapan.
"Kita lakukan pendampingan, psikolog juga libatkan untuk mengobati korban. Hal itu dilakukan agar korban kembali pulih dari trauma kejadian yang menimpanya. Karena korban ini masih di bawah umur dan memiliki masa depan. Makanya harus ada pendampingan dan pengobatan, supaya tidak terjadi trauma jangka panjang," kata dia.
Dia menambahkan pelaku berinisial SSA (24) sudah ditangkap dan masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolres Cianjur.
Dia mengatakan atas perbuatannya SSA dijerat dengan pasal 81 Undang-undang RI nomor 17 tahun 2016 tentang penerapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-undang nomor 23 tahun 2023 tentang perlindungan anak.
"Peraku terancam kurungan penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar," kata dia.
Sebelumnya, Seorang siswi SMK di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga menjadi korban pemeriksaan oleh sopir angkot. Bahkan korban sempat disekap selama beberapa hari di kosan pelaku.
(dir/dir)