Dinginnya Pelaku Pembunuhan di Bandung Antar Jasad Korbannya ke RS

Dinginnya Pelaku Pembunuhan di Bandung Antar Jasad Korbannya ke RS

Rifat Alhamidi - detikJabar
Selasa, 18 Apr 2023 14:18 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi (Foto: Dok.Detikcom)
Bandung -

Polisi mengungkap kasus penemuan 2 mayat di dua rumah sakit di Kota Bandung, Jawa Barat. Keduanya merupakan korban pembunuhan yang sengaja diantar pelakunya ke RS untuk menghilangkan kecurigaan.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, pihaknya mengamankan 4 tersangka di kasus ini. Mereka adalah Nizar (25), Hengki Parulian (28), Mustaqim Aprian (21) dan M Faizal Faridz alias Isal (22).

"Ini kasusnya menarik karena korbannya sengaja ditaruh (diantar) di rumah sakit. Seolah-olah bagaimana, ternyata pelakunya ini yang menaruh korban di rumah sakit," kata Budi, Selasa (18/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insiden berdarah itu bermula saat keempat tersangka menjemput korban bernama Ganjar ke Apartement Jardins, Cihampelas, Kota Bandung. Setelah dari apartemen, Ganjar lalu dibawa menggunakan mobil ke Taman Lansia Bandung.

Di Taman Lansia ini lah Ganjar dikeroyok para tersangka menggunakan potongan besi dan kayu. Setelah puas, para tersangka menyuruh korban untuk menghubungi dua rekannya Rangga Pratama Kertajaya (23) dan Sigit Sugito (25).

ADVERTISEMENT

Begitu dua korban lainnya datang, para tersangka langsung mengeksekusi mereka. Ganjar akhirnya dibawa ke RS Advent, sementara Pratama dan Sigit dibawa ke RSHS dan RS Santo Yusuf menggunakan sepeda motor.

Di perjalanan, korban Pratama dan Sigit yang dibawa secara terpisah oleh tersangka meninggal dunia. Jasad keduanya pun lalu diantar tersanga dan ditinggalkan di ruang UGD RSHS serta RS Santo Yusuf Bandung.

"Satu orang tidak meninggal atas nama Ganjar. Dari situ lah kita bisa melakukan pemeriksaan dan menangkap pelaku 4 orang," ungkapnya.

Polisi hingga kini masih mendalami kasus tersebut. Namun dari hasil pemeriksaan sementara, modus keempat tersangka meninggalkan korbannya di RS untuk menghilangkan kecurigaan.

"Itu masih kita tanyakan. Mungkin seakan-akan korban pengeroyokan atau korban pemukulan orang jadi (korbannya) ditaruh di sana (RS). Jadi mungkin untuk mengelabuhi," pungkasnya.




(ral/dir)


Hide Ads