Polisi memamerkan pria inisial HS alias Demek (28), tersangka kasus pembacokan horor anggota Brigez bernama Ijul pada Senin (20/3) silam. Polisi juga mengungkap motif di balik peristiwa itu.
Diketahui, selain HS polisi masih memburu satu pelaku lainnya inisial F. Disebut, keduanya melakukan aksi balas dendam setelah sebelumnya, korban Ijul bersama kelompoknya disebut lebih dulu melakukan penyerangan.
"Modus operandi, korban J (Ijul) bersama kawan-kawannya melakukan penyerangan kepada kelompok HS. Kemudian dari kelompok HS bersama kawannya, mengejar dan rupanya mendapati saudara J yang tidak bisa melarikan diri dan akhirnya terjadi penganiayaan yang mengakibatkan luka berat tersebut," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede, Kamis (6/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Maruly, tersangka HS murni melakukan aksinya karena balas dendam atas penyerangan kelompoknya di sebuah warung kopi di kawasan Kampung Linggamanik. Pelaku membacok wajah korban hingga mengenai mata sebelah kiri menggunakan sebilah celurit.
"Untuk pelaku yang DPO, berperan sebagai joki atau pengemudi motor yang membonceng tersangka HS saat mengejar korban," imbuh Maruly.
Dari tangan pelaku, polisi mengamankan sebilah celurit dan satu buah jaket bertuliskan XTC berwarna biru putih. "Pelaku kita jerat dengan pasal 351 ayat 2 KUHPidana dengan ancaman 5 tahun penjara," pungkas Maruly.
Pengakuam Horor Pelaku
HS alias Demek (28) hanya bisa menundukan kepala saat sejumlah kamera dari awak media menyorot ke arahnya. Begitu juga saat Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede melayangkan sejumlah pertanyaan terkait aksi kejinya membacok korban.
HS adalah pria yang ada sangkut pautnya dengan foto horor korban pembacokan yang tersebar beberapa waktu lalu. Korbannya Ijul anggota Ormas Brigez sementara HS disebut polisi sebagai anggota salah satu geng motor.
"Kamu masuk geng motor sejak kapan" tanya Maruly di hadapan awak media.
"Masuk geng dari 2011, sebagai anggota," jawab HS.
Kepalanya menunduk, tangan Maruly meraih pundaknya seraya melayangkan sejumlah pertanyaan lain.
Maruly menanyakan kronologi kejadian pada hari itu. HS bersikukuh pihaknya mendapat serangan lebih dulu dari Ijul, korban. Aksi yang dilakukan bersama teman-temannya merupakan serangan balas dendam.
"Sedang ngopi, dari Brigez datang. Mereka menyerang," tutur HS.
"Korban itu yang menyerang?," tanya Maruly lagi mempertegas, HS langsung menjawab iya seraya menganggukan kepalanya.
Dengan heran Maruly menanyakan apakah korban sebagai pelaku penyerangan tersebut, ia juga menanyakan apakah HS mengenali wajah korban. Mendengar pertanyaan itu, HS terdiam, ia hanya menjawab korban datang tidak sendirian.
"Enggak tahu mereka banyakan, (hanya) dia sendiri pas ditanya anak Brigez bukan dia (korban) bilang bukan tapi sambil lari," ucap HS.
"Ya pasti lari kamu kan bawa celurit," tanya Maruly lagi.
Saat itu, Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Dian Purnomo mengatakan bahwa pelaku adalah resedivis. "Dia resedivis," kata Dian kepada pimpinannya.
"Sudah berapa kali, informasinya tiga kali (berurusan dengan polisi)," tanya Maruly.
"Pertama kasusnya penganiayaan (korbannya) warga, kedua sama geng motor, ketiga yang ini," jawab HS.
Maruly kemudian menanyakan soal motivasinya masuk geng motor. HS mengaku agar banyak saudara. Maruly sedikit menggelengkan kepala mendengar jawaban HS.
"Kan saudara tidak harus gabung geng motor, di masjid bisa banyak saudara, di lingkungan juga banyak saudara. Menyesal kamu masuk geng motor?," kata Maruly.
"Iya, menyesal enggak ada manfaatnya," lirih HS.
Sebelumnya diberitakan, pelaku pembacokan di ruas jalan utama Cibadak-Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi ternyata sudah tertangkap oleh pihak kepolisian. Kasus ini sempat bikin gempar lantaran foto korban beredar.
(sya/dir)