Keluarga Paryanto (54), salah satu korban kebengisan dari tersangka serial killer di Banjarnegara, Jawa Tengah meminta agar pelaku dihukum setimpal. Keluarga mengaku sudah mengikhlaskan korban.
"Ya musibah, intinya ikhlas. Saya juga pengennya hukumannya setimpal sama seperti apa yang pelaku lakukan ke ayah saya," kata GE, anak Paryanto, saat ditemui detikJabar belum lama ini.
Hal serupa dikatakan kuasa hukum keluarga korban, Heri Purnama Tanjung. Dia mengatakan, kasus ini sudah jelas-jelas pembunuhan berencana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas kita minta keadilan dengan hukuman setimpal. Sudah jelas ini (pembunuhan) berencana dari mulai penggandaan uang sampai pembunuh, karena modusnya penipuan ya 378 si korban ini semua menagih janji dukun tersebut dan akhirnya semua yang nagih dibunuh," kata Heri.
Awal Pertemuan dengan Slamet Tohari
GE, anak korban mengatakan, ia pertama kali mengantar ayahnya ke Banjarnegara pada Juli 2022. Dia juga tahu jika ayahnya dan tersangka berkenalan melalui media sosial Facebook.
"Iya tahu (lewat Facebook), bulan Juli 2022. Emang awalnya mikirnya teman bisnis, ternyata setelah pertemuan dua kalinya ke sana ke Banjarnegara lagi (ternyata) penggandaan uang, uka-uka gitu lah," kata GE.
Sebelum ditemukan tewas, GE menuturkan sudah sekitar 6 sampai 7 kali mengantar ayahnya untuk menemui Mbah Slamet. Terkadang, ia menunggu di depan rumah atau di SPBU terdekat.
Tepat pada 23 Maret 2023, kakak GE berinisial SR (22) mendapatkan pesan dari korban. Pesan itu kemudian dikirim ke GE dan muncul kecurigaan hingga akhirnya kasus pembunuhan berantai ini terungkap.
"Pertama kali (terungkap) ketahuannya karena ayah saya ngirim VN (pesan suara) ke kakak saya, dan kakak saya nerusin (forward pesan) ke saya. Di situ saya curiga karena ayah saya kondisinya seakan-akan terancam di hutan, saya langsung berangkat besoknya ke lokasi," jelasnya.
Untuk diketahui, sejauh ini ada 12 jenazah yang diketahui sebagai korban aksi keji dan sadis Mbah Slamet. Identitas korban yang sudah pasti yaitu Paryanto warga Sukabumi. Kemudian ada juga yang harus dipastikan yaitu dua warga Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya yang dikubur satu liang.
Terbaru, dua korban lainnya diduga merupakan warga Lampung. Kepolisian masih memastikan seluruh informasi yang masuk terkait identitas korban.
Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara dikeler polisi ke Pekalongan. Polisi menyebut hal itu untuk pendalaman kasus pembunuhan berencana Slamet.
"Tersangka saat ini kita bawa ke daerah Pekalongan. Ini kaitanya dengan kasus pembunuhan berencana. Bukan kaitannya dengan upal (uang palsu)," ujar Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto saat jumpa pers di posko pengaduan orang hilang Polres Banjarnegara, Rabu (5/4/2023).
(yum/orb)