22 Remaja Tasik Digulung Tim Galunggung Saat Hendak Perang Sarung

22 Remaja Tasik Digulung Tim Galunggung Saat Hendak Perang Sarung

Faizal Amiruddin - detikJabar
Minggu, 26 Mar 2023 14:30 WIB
Tim Galunggung saat mengamankan remaja tanggung yang hendak perang sarung
Tim Galunggung saat mengamankan remaja tanggung yang hendak perang sarung (Foto: Istimewa)
Tasikmalaya -

Puluhan anak remaja di wilayah Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya digelandang polisi ke kantor Polsek setempat, Minggu (26/3/2023). Mereka diduga hendak melakukan perang sarung.

Perang sarung tersebut berhasil terendus petugas tim Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota, sehingga berhasil dicegah. Dari anak-anak remaja ini polisi menemukan barang bukti sarung yang telah diisi batu.

Kepala Tim Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota Ipda Eris Rickysandi menjelaskan penindakan ini dilakukan setelah pihaknya mendapatkan informasi adanya rencana perang sarung antar remaja di wilayah Kecamatan Purbaratu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menggelar aksi berbahaya tersebut, para pelaku membuat janji melalui media sosial. Perang sarung sendiri cukup berbahaya, karena mereka akan baku hantam dengan menggunakan kain sarung yang diikat bagian ujungnya dan diberi batu.

"Ya benar, barusan kami amankan sekelompok remaja yang diduga akan perang sarung di wilayah hukum kami. Jadi mereka terindikasi mau perang sarung," kata Eris.

ADVERTISEMENT

Saat dilakukan penindakan tercatat ada 22 anak remaja yang sudah berkumpul dan bersiap untuk beraksi melakukan tindakan berbahaya itu.

"Ada 22 anak-anak yang diduga hendak melakukan perang sarung di wilayah Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya. Dari 22 orang anak yang kami amankan rata-rata adalah pelajar, kami amankan berikut barang bukti kain sarung dan batu," ucapnya.

Mereka kemudian digiring ke Mapolsek Cibeureum untuk dilakukan pembinaan. Mereka didata kemudian orang tuanya dipanggil, serta diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan serupa.

"Kami bawa ke Polsek terdekat, yaitu Polsek Cibeureum. Anak-anak ini diberi pembinaan, termasuk memanggil orang tuanya," kata Eris.

Lebih lanjut Eris memaparkan pihaknya menaruh perhatian terhadap potensi aksi perang sarung di kalangan anak remaja di bulan Ramadan ini. Menurut Eris kerawanan terjadi di malam hari selepas salat tarawih atau dini hari sebelum atau sesudah sahur.

Eris berharap orang tua turut mewaspadai fenomena ini karena bisa membahayakan keselamatan anak-anak.

"Langkah antisipasi kami lakukan dengan cara patroli langsung mau pun melakukan pemantauan di media sosial. Kami harap para orang tua juga aktif mengawasi anak-anaknya, karena bisa membahayakan," kata Eris.




(dir/dir)


Hide Ads