Terbongkarnya Skenario Mahasiswa Garut Tutupi Aborsi

Terbongkarnya Skenario Mahasiswa Garut Tutupi Aborsi

Hakim Ghani - detikJabar
Kamis, 16 Mar 2023 13:30 WIB
Sejoli mahasiswa Garut ditangkap gegara aborsi.
Sejoli mahasiswa Garut ditangkap gegara aborsi. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Garut -

Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti terjatuh juga. Pepatah itu pantas disematkan untuk menggambarkan aksi bejat sepasang kekasih asal Garut, AD (23) dan NR (20). Kedua mahasiswa ini nekat membunuh janin berusia 27 minggu hasil hubungan gelap mereka.

Karena tak sanggup menerima aib, mereka membuat skenario seolah-olah menjadi pahlawan dengan menemukan bayi tergeletak di pinggir jalan dan berusaha menyelamatkannya.

Kisah ini bermula pada Oktober 2022. Kala itu, AD menerima informasi dari sang pujaan hati, NR sedang mengandung. Setelah itu, terjadi cekcok di antara keduanya. AD berjanji akan menikahi NR. Tapi NR menolak untuk dinikahi dalam waktu dekat karena masih ingin kuliah dan malu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Permasalahan itu kemudian dibiarkan berlarut-larut hingga akhir Februari 2023 keduanya sepakat untuk membeli obat penggugur kandungan untuk mengeluarkan bayi yang saat itu berusia 27 minggu.

"Mereka membeli obat ini secara online, dengan harga Rp 3,5 juta," kata Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan, Kamis (16/3/2023).

ADVERTISEMENT

Obat itu dikonsumsi NR pada Senin, 6 Maret 2023. Tak lama berselang, NR mengalami kontraksi. Keesokan harinya, NR dibantu AD melahirkan bayi tersebut di kamar indekos AD yang berada di kawasan Babakan, Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.

"Kemudian karena bayi ini masih bergerak, AD membawanya ke puskesmas. Kemudian setelah diperiksa, petugas puskesmas menyatakan jika bayi tersebut sudah meninggal dunia," ucap Rio.

Bayi itu kemudian dibawa kembali oleh AD. Di tengah perjalanan, AD merasakan ada gerakan dari bayinya. Lantaran penasaran, dia kemudian memutuskan untuk membawa anaknya ini ke RSUD dr. Slamet Garut. Tapi, tim dokter mengatakan anak tersebut sudah meninggal.

AD kemudian memutuskan untuk kembali ke kosannya. Tapi, di tengah jalan, dia berubah pikiran dan memilih untuk kembali ke rumah orang tuanya. Di sana, AD menemui ketua RT setempat.

Akal bulus AD kemudian muncul. Kepada ketua RT setempat, AD mengaku menemukan bayi tergeletak di kawasan Tutugan Leles, Kecamatan Leles. Ketua RT kemudian langsung membawanya ke polisi.

Polisi sejak awal tak percaya dengan kronologi yang disampaikan AD, kemudian terus melakukan interogasi. Hasilnya, AD mengaku jika bayi itu adalah anaknya sendiri.

AD kemudian diamankan. NR, juga ikut ditahan oleh pihak kepolisian. Rio menyebut, NR ikut ditahan lantaran aksi aborsi yang dilakukan tersebut atas dasar kesepakatan AD dan NR.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads