Keluarga Ungkap Momen Horor Pemuda Cimahi Tewas Dibacok

Keluarga Ungkap Momen Horor Pemuda Cimahi Tewas Dibacok

Whisnu Pradana - detikJabar
Senin, 06 Feb 2023 14:42 WIB
The death of a deaf man who was shot after a North Carolina Highway Patrol officer tried to pull him over for speeding is being investigated (AFP Photo/Joshua Lott)
Ilustrasi (Foto: AFP Photo/Joshua Lott)
Cimahi -

Muhammad Rizki Najmudin (21), tewas akibat dibacok oleh sekelompok orang saat hendak pulang ke rumahnya di Gang H Arsad, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

Peristiwa berdarah itu terjadi pada Minggu (5/2/2023) sekitar pukul 04.30 WIB. Korban meninggal dunia di rumah sakit setelah ditemukan warga dan keluarganya dalam kondisi tergeletak bersimbah darah di dekat lokasi kejadian.

Iman (43) paman korban mengatakan keponakannya itu pamit pada neneknya untuk bermain dengan seorang temannya. Korban pergi pada Sabtu (4/2/2023) sekitar pukul 19.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keponakan saya ini pergi dari rumah itu malam minggu, sekitar jam 7 malam. Katanya mau ngopi-ngopi sama temannya di Cimahi," ujar Iman saat berbincang dengan detikJabar, Senin (6/2/2023).

Namun hingga Minggu (5/2/2023) dini hari, keponakannya itu tak kunjung pulang. Padahal neneknya menunggu semalaman. Sampai akhirnya keluarga menerima kabar korban dibacok segerombolan orang.

ADVERTISEMENT

"Jam 2 itu masih ditunggu, tapi nggak ada pulang. Terus neneknya tidur, jam 4 lebih 15 ada yang ketok rumah katanya Iki (panggilan korban) dibacok di gang. Langsung ngabarin saya, keluarga cek ke TKP," kata Iman.

Benar saja, korban sudah tergeletak bersimbah darah di lokasi ia ditemukan. Keluarga lalu menelepon sopir ambulans Kelurahan Cibeureum untuk mengantarkan korban ke rumah sakit.

"Dibawa ke RSUD Cibabat, sudah nggak sadar itu di jalan. Kemudian meninggal di rumah sakit. Lukanya di bagian kepala, pundak, terus dada," ujar Iman.

Suryani (58) nenek korban, mengatakan kaget mendengar kabar cucunya dibacok sekelompok orang sampai meninggal dunia. Saat pamit main dengan temannya, itulah saat terakhir ia bertemu cucunya.

"Ya terakhir malam sebelumnya, pamit mau ngopi katanya ke Cimahi. Dia nggak bawa motor, naik angkot sama temannya. Sedih nggak nyangka jadi gini," tutur Suryani.

Saat di lokasi korban ditemukan, korban sempat memegang erat tangan Suryani sambil berujar sakit dan sudah tidak tahan. Ia minta segera diantarkan ke rumah sakit.

"Sepertinya dia buka baju, soalnya jaket yang dipakai itu dibelitkan ke luka di kepalanya. Dia bilang sama saya 'Nin sakit, anter ke rumah sakit cepat'. Soalnya dia panggil saya Enin. Iya saya bilang sabar, lagi nunggu ambulans datang. Ternyata meninggal di rumah sakit," tutur Suryani.

Ia dan keluarga besarnya menuntut agar para pelaku segera ditangkap dan diberikan hukum setimpal karena sudah membunuh cucunya tanpa sebab.

"Sepertinya salah sasaran, soalnya kata warga kan ditanya anggota XTC bukan, padahal cucu saya bukan XTC. Makanya saya minta pelaku ditangkap dan dihukum berat," kata Suryani.




(dir/dir)


Hide Ads