"Kejadian laporan penculikan di RT 15, sambil kehilangan, untuk Kapolsek Cineam Manonjaya kami perhatikan, barusan sekitar pagi-pagi," kata perekam dalam video seperti dilihat detikJabar.
Tampak dalam video seorang anak perempuan dikelilingi warga yang membahas kejadian tersebut. Namun belakangan diketahui video ini hoaks. Yang terjadi bukan aksi penculikan.
"Benar awalnya kami menerima laporan warga yang resah dengan beredarnya video isu pencurian dan percobaan penculikan anak dengan modus pembiusan. Tapi setelah kami konfirmasi dan kroscek lapangan, itu tidak benar. Jadi itu informasi dalam video itu hoaks, bahkan sudah kami klarifikasi lapangan itu hoaks," kata Kapolsek Cineam AKP Dede Dermawan saat dihubungi detikjabar, Sabtu (4/2/2023).
Dede Menambahkan, perekam video diketahui merupakan Ketua RT yang bernama Kayat (50). Awal kemunculan video ini setelah pengakuan seorang anak perempuan yang masih duduk di bangku kelas 6 SD mengaku pusing hingga hilang kesadaran.
Namun, setelah dilakukan pengecekan di TKP oleh Kapolsek dan Bhabinkamtibmas, ditemukan beberapa kejanggalan. Salah satunya, korban enggan diperiksa petugas medis Puskesmas Cineam.
"Jadi dia itu, anak ini pas mau diperiksa sama perawat nggak mau. Kami jadi (merasa) ada yang janggal ini terus berupaya mencari tahu," ucap Dede.
Kejanggalan semakin terlihat karena ditemukan uang Rp 472.200 dari pelajar SD ini. Hasil pendalaman, diketahui sang anak mengarang cerita jadi korban penculikan dan pencurian.
"Pas diperiksa sama ibunya ternyata ditemukan di dalam celana tersimpan uang Rp 472.000 yang awalnya dilaporkan hilang. Akhirnya sang anak akui bohong, ngaku diculik pada orang tuanya karena membutuhkan uang," jelasnya
Berdasarkan informasi yang beredar, sang anak jadi bendahara perjalanan wisata di sekolahnya. Disinyalir uang untuk wisata terpakai olehnya hingga mencari pengganti dengan jalan pintas.
"Informasi yang beredar memang anak ini jadi bendahara di sekolahnya untuk perjalanan wisata. Sepertinya kepakai uang dan dia nyari gantinya ambil uang orang tua. Tapi nanti kita dalami lagi motif jelasnya," kata Dede.
Petugas juga mengklarifikasi pembuat video hoaks yang merupakan Ketua RT 15. Dia menyampaikan permohonan maaf karena mengunggah video tanpa mengecek kebenaranya.
"Kami temui pengunggah video tersebut, dan dikonfirmasi untuk segera membuat pernyataan agar menjelaskan video hoaks yang diunggahnya tadi," pungkasnya. (orb/orb)