Kronologi Siswi SD Sukabumi Dianiaya 4 Teman gegara Penghapus

Kronologi Siswi SD Sukabumi Dianiaya 4 Teman gegara Penghapus

Siti Fatimah - detikJabar
Sabtu, 04 Feb 2023 20:13 WIB
poster
Ilustrasi korban penyiksaan. (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Sukabumi -

Polsek Jampangtengah Resor Polres Sukabumi tengah menyelidiki dugaan penganiayaan kepada seorang siswi sekolah dasar negeri (SDN) di Bojong Tipar, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi. Selama proses penyelidikan, diketahui korban syok dan didapati beberapa luka di tubuhnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa dugaan penganiayaan itu terjadi pada Kamis (2/2/2023). Korban berinisial RSA (12) diduga dianiaya keempat teman laki-lakinya yang berinisial G, I, C dan K.

"Kronologi kejadiannya, siswa G meminjam penghapus kepada korban siswi RSA, namun tidak diberikan. Akhirnya siswa G memukul korban dengan menggunakan buku, kemudian siswa I datang ikut memukul dengan menggunakan sapu lidi ke tangan sebelah kiri korban. Datang lagi siswa A ikut juga memukul korban dengan buku ke tangan sebelah kanan korban dan menyusul siswa C ikut memukul korban juga dengan menggunakan buku," kata Kapolsek Jampangtengah AKP Usep Nurdin, Sabtu (4/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak sampai di situ, penganiayaan korban dilanjutkankan siswa A dengan membenturkan kepala korban ke dinding kelas hingga korban jatuh pingsan. Singkat cerita akibat kejadian ini, keluarga melaporkan kejadian itu ke Polsek Jampangtengah.

"(Korban) mengalami syok berat. Dengan kejadian tersebut korban yang mengalami luka lebam dibagian tangan sebelah kiri dan dikhawatirkan ada luka dalam di bagian kepala belakang. Korban dibawa ke Puskesmas Jampang Tengah untuk mendapat pertolongan medis dan ke RS Secapa Polri untuk mendapatkan visum dan pemeriksaan yang lebih intensif," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dia juga menuturkan, saat peristiwa itu terjadi, guru mata pelajaran sedang tidak ada di dalam kelas. Pihaknya juga mengkhawatirkan adanya potensi bentrokan antaran sekolah dan orang tua siswi.

"Pada saat kejadian guru kelas sedang tidak ada di ruangan dan berada di ruang guru untuk meminum obat dikarenakan sedang sakit. Dengan adanya kejadian dikhawatirkan akan terjadi bentrokan antar orang tua wali murid," ucap Usep.

Atas kejadian tersebut pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan dan penyidikan guna penanganan kasus tindak pidana penganiayaan siswi di sekolah dasar negeri tersebut. Setidaknya, mereka telah memeriksa dua orang saksi dalam kasus tersebut.

(bba/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads