Rusak Patung Yesus Bersejarah di Israel, Warga AS Ditangkap!

Kabar Internasional

Rusak Patung Yesus Bersejarah di Israel, Warga AS Ditangkap!

Tim detikNews - detikJabar
Jumat, 03 Feb 2023 14:00 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Ilustrasi (Foto: Ilustrasi/Thinkstock)
Jakarta -

Polisi Israel menangkap warga Amerika Serikat (AS) yang diduga merusak sebuah patung di sebuah gereja Yerusalem di Kota Tua. Gereja yang dimasuki warga AS itu diyakini berada di tempat di mana Yesus dicambuk oleh tentara Romawi dan menerima salib-Nya.

Petugas bekerja sama dengan keamanan gereja untuk mencari dan menangkap pria yang bersenjatakan palu tersebut.

Dikutip dari detikNews yang menyitat AFP, Jumat (3/2/2023), pria AS itu ditangkap pada hari Kamis (2/2) kemarin. Dia ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan setelah patung kayu Yesus dirobohkan dan dirusak di Church of the Condemnation.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tersangka yang ditangkap adalah seorang turis Amerika berusia empat puluhan, yang melakukan perusakan dan perusakan patung di gereja," kata sebuah pernyataan dari polisi, seraya menambahkan bahwa kesehatan mental pria itu sedang diperiksa.

Juru bicara kedutaan Amerika Serikat di Yerusalem tidak mengomentari insiden tersebut ketika dihubungi oleh AFP.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, penjaga gerbang yang menahan terdakwa, Majid al-Rishq, menggambarkan tersangka sebagai pria Yahudi yang bersenjatakan palu. Dia menyebut yang bersangkutan sempat memukul patung Yesus di gereja tersebut hingga hancur.

"Dia mulai memukul patung Kristus di Church of the Condemnation. Saya bisa menangkapnya dan menariknya, tapi dia menjatuhkan patung itu dan menghancurkannya," kata Rishq kepada AFP.

"Saya menangkapnya dan kemudian para pendeta datang dan memanggil polisi," tambahnya.

Sebagai informasi, patung kayu itu dibawa dari Spanyol ke Yerusalem pada 1912, kata Eugenio Alliata, direktur Museum Arkeologi SBF, yang mengumpulkan artefak dari Tanah Suci.

Kepolisian Israel mengatakan "kerusakan terhadap institusi dan situs keagamaan sangat serius", menyusul serangkaian serangan yang menargetkan komunitas Kristen.

Artikel ini sudah tayang di detikNews, baca selengkapnya di sini




(sya/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads