Wowon Erawan alias Aki bersama partnernya menghabisi keluarganya sendiri. Wowon menjadi tersangka kasus serial killer. Istri, anak bahkan hingga mertua menjadi korban pembunuhan.
Fakta-fakta anyar pun terungkap dalam kasus ini. Berikut fakta-fakta baru soal kasus serial killer.
1. Empat Istri Dibunuh
Sejauh ini diketahui ada 9 korban tewas yang dibunuh oleh duo serial killer Wowon Erawan alias Aki (60) dan Solihin alias Duloh (63). Dari sembilan korban, empat diantaranya merupakan istri dari tersangka Wowon. Keempat orang korban yang berstatus istri itu diantaranya Ai Maimunah yang tewas di Bekasi dan Wiwin yang merupakan istri pertama Wowon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada juga korban bernama Farida yang ditemukan dikubur di kontrakan di Desa Kertajaya Kecamatan Ciranjang. Status perkawinan antara Wowon dan Farida diketahui oleh RT setempat saat Solihin dan Wowon mengontrak di sana.
"Mereka mengontrak empat orang, dua laki-laki yakni Solihin dan Wowon, kemudian Farida, dan anak kecil yang berusia sekitar 2 tahun. Kepada saya, Solihin menyebutkan jika Wowon dan Farida merupakan suami istri. Sedangkan Solihin sendiri merupakan ayah dari Farida," ujar Rahmat, ketua RT 02 Kampung Babakan Curug Desa Kertajaya.
Terbaru, polisi mengungkapkan Halimah yang merupakan ibu dari Ai sekaligus mantan istri Wowon juga tewas dibunuh pelaku. Sehingga total ada orang yang merupakan istri dibunuh oleh Wowon, yakni Ai Maimunah, Halimah, Farida, dan Wiwin.
2. Tiga Lubang Empat Korban
Empat jenazah korban kekejian duo serial killer Wowon (60) dan Solihin (70) berhasil ditemukan di Cianjur. Para korban ditemukan di dalam lubang di tiga lokasi berbeda. Bahkan dua di antaranya dikubur dalam satu lubang sempit.
Informasi yang dihimpun detikJabar, dua korban yang dikubur di dalam satu lubang ialah Wiwin (istri pertama Wowon) dan Noneny (mertua Wowon). Mereka dikubur di samping rumah tersangka Solihin.
Di sisi lain, korban yang dikubur di samping Rumah Wiwin di Kampung Babakan Mande Desa Gunungsari ialah B (2) yang tidak lain merupakan anak Wowon. Sementara itu, korban keempat yakni Farida, seorang tenaga kerja wanita (TKW), dikubur di dalam rumah kontrakan di Kampung Babakan Curug, Desa Karangjaya Kecamatan Ciranjang.
3. Berprofesi Sebagai Dalang
Wowon (60) ditangkap bersama dua orang lainnya terkait kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat. Di lingkungan rumahnya, ternyata sosok Wowon dikenal sebagai dalang yang taat ibadah.
Diketahui, saat datang ke Cianjur, Wowon, yang berasal dari Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, menikah dengan Iis (40) pada 2005. Dari pernikahan itu, Iis dan Wowon dikaruniai tiga orang anak. Iis mengaku mengetahui dirinya merupakan istri keempat Wowon. Sebelumnya, Wowon sudah menikah tiga kali, namun bercerai.
Menurut Iis, keseharian Wowon tidak ada yang mencurigakan, bahkan cenderung biasa-biasa saja. Dia mengaku hanya mengetahui suaminya bekerja sebagai dalang dan bekerja di pabrik pengolahan beras. "Di rumah biasa-biasa saja. Tidak ada yang mencurigakan. Kalau pekerjaannya sekarang-sekarang katanya mengelola pabrik beras. Selain itu, juga seorang dalang," kata dia.
4. Kerja Malam Pulang Subuh
Iis mengungkapkan pria yang sudah lanjut usia itu kerap memberikan nafkah Rp 1-1,5 juta per bulan. Biasanya Wowon pergi bekerja saat malam hari dan pulang menjelang Subuh.
"Nafkah ngasih, tapi pergi dari rumah biasanya saat malam hari sampai Subuh. Saat Subuh langsung ke masjid untuk salat," ucapnya.
5. Kamuflase Kandang Ayam
Wowon cs menutupi jejak pembunuhannya dengan menutup lubang dengan kandang ayam di atasnya. Salah satu lubang dicor sehingga tak nampak ada jenazah yang dikubur di sana. Tidak ada yang mengetahui kapan jenazah korban dikubur di lubang tersebut. Warga dan keluarga hanya mengetahui mereka menggali lubang untuk septic tank, dan tidak lama kemudian lubang itu diketahui sudah ditutup kembali.
"Saya pernah tanya, lubang itu buat apa? katanya buat septic tank. Saya percaya saja karena memang lokasinya di samping toilet. Setelah itu, tahu-tahu sudah ditutup lagi oleh suami saya (Wowon)," ungkap Iis (40) istri keempat Wowon.
Setelah itu, baik lubang di rumah Wowon ataupun Solihin, ditempatkan kandang ayam. Hal itu diduga menjadi kamuflase supaya tidak tercium bau bangkai meskipun lubang kuburan korban tidak dalam.
6. Tertutup, Tak Pernah Bawa Tamu
Di sisi lain, Mega Mulyati, tetangga kontrakan AM dan Wowon di Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, mengatakan mengetahui pekerjaan Wowon sebagai seorang dalang.
"Saya sering ngobrol dengan istri Pak Wowon, yang kalau di sini dikenalnya Pak Deden. Katanya pekerjaannya itu dalang," kata dia.
Di kontrakannya tersebut, Wowon lebih tertutup dan kurang berinteraksi dengan warga sekitar. Tetapi tidak ada gelagat yang mencurigakan dari kesehariannya.
"Tidak ada yang mencurigakan, meskipun sedikit tertutup. Tidak pernah bawa tamu juga ke rumah. Makanya saya kaget, mendapat kabar satu keluarga di Bekasi yang sebelumnya tetangga saya di sini meninggal, dengan Wowon sebagai pelakunya," kata dia.
7. Tetangga Sempat Cium Bau Busuk
Tetangga mengaku sempat mencium bau bangkai dari sekitaran rumah Wowon (60), serial killer yang membunuh 9 anggota keluarganya. Diduga sumber bau tersebut berasal dari lubang tempat mengubur salah seorang korban pembunuhan berantai Wowon.
Deni Setiawan (40), warga Kampung Babakan Mande, mengatakan sekitar tiga bulan lalu, dirinya menggelar hajatan di rumahnya yang bersebelahan dengan rumah Wowon.
Saat itu, lanjut dia, bibi dari Deni mencium bau bangkai saat memasak di dapur. "Bagian dapur kan dekat dengan rumah Wowon, terutama dengan lubang yang ada jenazah. Jadi sempat tercium bau bangkai, dikiranya bangkai kucing atau tikus," ucap Deni, Jumat (20/1/2023).
8. Rumah TKP Serial Killer Bakal Dibongkar
Pemilik kontrakan akan membongkar total rumah yang dijadikan tempat pembunuh berantai Wowon cs meracuni sekeluarga di Bantargebang, Bekasi. Erti sang pemilik rumah, mengatakan rumah tersebut merupakan warisan orang tuanya. Rumah tersebut, sedianya tak memiliki saluran air, begitu pun listriknya yang menumpang dari rumah tetangga.
"(Rumahnya) kosong setahun, listriknya ada tapi kebakar terus diambil sama PLN. Lampunya ambil dari tetangga yang rumah gedong. Buat listrik sama lampu doang," ujar Erti seperti dikutip dari detikNews, Sabtu (20/1/2023).
9. Transaksi Rp 1 M
Polisi perlahan mulai mengungkap peran satu per satu tersangka serial killer Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat yang sejauh ini telah membunuh 9 korbannya. Wowon Erawan alias Aki (60), ternyata memerintahkannya Dede Sholehudin yang sebelumnya ia incar menjadi korban pembunuhannya.
Dikutip dari detikNews, polisi sejauh ini mengungkap adanya motif ekonomi dari kasus serial killer tersebut. Di mana, para tersangka juga menghimpun dana dari sejumlah tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban pembunuhan Wowon cs.
"Sejauh ini yang kami temukan ada aliran dana Rp 1 miliar," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Cianjur, Jawa Barat, dikutip detikJabar, Jumat (20/1/2023).
10. Peran Tersangka Dede
Hengki mengatakan dana tersebut ditransfer ke rekening atas nama Dede Sholehudin. Dede yang semula jadi korban ini ternyata juga tersangka dalam pembunuhan ini. "Dede ini yang menghimpun dana dari sejumlah TKW," kata Hengki.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga mengatakan dana Rp 1 miliar ini adalah total dana yang terkumpul dari sejumlah TKW.
"Aliran dana ini dari beberapa korban TKW, total ya. Secara keseluruhan kurang lebih Rp 1 miliar, ini masih kami cari siapa saja TKW tersebut," kata Panji.
Panji menyebutkan, uang tersebut ditransfer secara rutin per bulan sejak rekening dibuat oleh Dede pada April 2019. "Itu akumulasi, bukan sekali transfer, tapi continue per bulan. Kalau dari rekeningnya ini dari April 2019," katanya.
11. Dua TKW
Dede diduga menjadi penampung dana dari para korban. Sebab, ATM-nya sendiri dipegang oleh tersangka Wowon. "Ini masuk ke rekening Dede Sholehudin, tapi fisik ATM dipegang tersangka Wowon," kata Panji.
Sejauh ini diketahui ada 2 TKW korban serial killer Wowon dkk. Kedua korban adalah Farida, yang dikubur di Cianjur, dan Siti yang dibuang ke laut.