Pihak keluarga menyebut kasus keracunan yang menyebabkan ibu dan dua orang anak meninggal di kontrakannya di Keting Udik, Bantar Gebang, Bekasi, janggal. Kepolisian pun diminta untuk mengusut tuntas dan mengungkap penyebab pasti kematian satu keluarga asal Cianjur.
Didin (41) mengaku mendapatkan kabar kematian dua anaknya dan mantan istri pada Kamis (12/1/2023) lalu. Dia pun segera datang ke kantor polisi di Bantar Gebang untuk memastikan jika satu keluarga yang keracunan tersebut merupakan keluarganya.
"Saya dihubungi oleh Polsek Mande, katanya anak saya meninggal karena keracunan. Saya langsung berangkat dengan diantar ambulan desa untuk memastikan. Begitu saya tiba di Polsek, anak-anak saya yakni RA (20) dan MR (17) meninggal diduga akibat keracunan," kata dia saat ditemui di rumahnya di Kampung Cijeler, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Minggu (15/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didin mengatakan saat itu AM (40) mantan istri sekaligus ibu dari kedua anaknya yang tewas masih dalam keadaan kritis. Tetapi beberapa jam setelah dirawat, korban AM meninggal dunia.
"Jadi satu keluarga yang ditemukan meninggal keracunan itu mantan istri saya dua anak saya. Untuk dua orang yang selamat yakni MDS itu ipar dari korban AM, sedangkan untuk NR (5) itu anak dari hasil pernikahan dengan suaminya yang baru," kata dia.
Didin mengatakan terdapat kejanggalan dalam kasus kematian dua anak dan mantan istrinya tersebut. Pasalnya dari informasi yang dia terima, saat keluarga tersebut bepergian, ayah tiri dari anak-anaknya tersebut merampas dan mematikan semua handphone.
"Jadi handphone anak saya juga dirampas, dimatikan semua handphonenya. Tidak tahu alasannya apa, tapi kan ini jadi satu kejanggalan pertama," kata dia.
Selain itu anak-anaknya juga dilarang membeli makanan atau minuman selama perjalanan. "Jadi hanya boleh makan dan minum yang sudah disiapkan ayah tirinya, termasuk kopi juga yang sudah disiapkan sebelumnya," kata dia.
Tak hanya itu, pascakejadian kendaraan milik anaknya dan barang-barang di kontrakannya juga hilang. "Ini yang semakin membuat janggal. Kalau bunuh diri, tidak mungkin sepeda motor dan barang-barang tidak ada. Jadi kemungkinan tidak bunuh diri. Makanya saya minta polisi menyelidiki kasus ini, diungkap apakah memang bunuh diri atau pembunuhan," tegasnya.
Didin juga menyinggung keberadaan WN (60), suami dari AM dan ayah tiri dari anak-anaknya yang menghilang pascakejadian. "Perlu dicari tahu juga kemana, karena kalau tidak ada kaitan apa-apa, kenapa harus menghilang," pungkasnya.
Sekadar diketahui, kasus satu keluarga keracunan di Bekasi masih terus didalami. Diketahui, lima orang sekeluarga mengalami keracunan dan tiga orang di antaranya meninggal dunia. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis lalu di Ciketing Udik, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengungkap awal mula peristiwa satu keluarga keracunan di Bekasi terjadi pada Kamis (21/1/2023), pukul 08.00 WIB. Saksi mendengar suara rintihan dari rumah korban, lalu bersama saksi lainnya mengecek ke TKP. Saat membuka pintu rumah korban, saksi melihat dua orang tergeletak dengan kondisi mulut berbusa.
Saat dicek, ada lima orang yang keracunan. Diketahui, tiga dari lima korban keracunan meninggal dunia, yakni berinisial AM (40), RA (20), dan MR (16). Sementara dua korban selamat yakni MDS (34) dan NR (5) kini dirawat intensif di RSUD Bantar Gebang, Bekasi.