Malam Mendebarkan Model Amalia Tambunan Saat Jadi Korban Begal Pantat

Round-Up

Malam Mendebarkan Model Amalia Tambunan Saat Jadi Korban Begal Pantat

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 14 Jan 2023 22:00 WIB
Pelecehan Seksual
Ilustrasi (Foto: iStock).
Bandung -

Pengalaman tak mengenakkan dialami Amalia Ainun Yusuf Tambunan (24). Ya, model sekaligus pembawa acara ini sempat menjadi korban begal pantat di Bandung.

Pengalaman tak mengenakkan itu terjadi pada Rabu (11/1/2023) malam. Amalia bercerita, saat itu ia tengah berada di Bandung untuk keperluan syuting sebuah program yang akan tayang di televisi Malaysia.

Saat syuting berlangsung, salah satu wilayah di Kota Bandung kemudian dipilih menjadi lokasi taping program yang akan dibawakan Amalia. Sebuah tempat kuliner terkenal kemudian jadi lokasi syutingnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai syuting, wanita kelahiran Medan tahun 1998 itu kemudian dijemput kekasihnya menggunakan motor. Kebetulan, kekasih Amalia merupakan orang Bandung yang pada malam itu mengajaknya untuk makan.

Namun, belum juga tiba di tempat makan yang dituju Amalia, ia malah menerima kejadian tak terduga pada malam itu. Saat melintas di Jalan Kebonjati, tepatnya di depan Rumah Sakit Santosa, salah satu motor ada yang mendekatinya.

ADVERTISEMENT

Tiba-tiba, seorang pria yang tengah dibonceng di motor itu meremas bagian tubuh sensitif Amalia. Pelaku mengincar pantat Amalia, dan langsung kabur usai melancarkan aksinya.

Amalia yang menyadari telah menjadi korban begal pantat, kemudian mencoba mengejar pelaku yang kabur ke arah Jalan Ir H Djuanda atau Jalan Dago. Bersama kekasihnya, Amalia kemudian memburu pelaku tersebut.

"Saya di kiri dan motor itu di sebelah kanan tiba-tiba meremas pantat saya. Otomatis saya kaget, pacar saya sempat melihat, tangannya cepat gitu terus langsung kabur dan di situ langsung kabur ke arah Dago," katanya.

Tak hanya bersama pacarnya, aksi pengejaran yang dilakukan Amalia juga turut dibantu pengendara motor lain yang saat itu berada di belakang Amalia. Upaya pengejaran kemudian terus dilakukan hingga ke kawasan Dago Atas.

Pelaku tak hanya meremas pantat Amalia. Sepanjang aksi kejar-kejaran berlangsung, pelaku juga sempat mengacungkan jari tengah ke arah Amalia bersama pacarnya. Sampai akhirnya, pelarian pelaku terhenti tepat di pertigaan arah kampus ITB usai sang pacar menabrak motor pelaku hingga tersungkur ke jalan.

Setelah berhasil diamankan, Amalia dan pacarnya lalu membawa pelaku ke kantor polisi terdekat. Namun karena kejadian awal berlangsung di wilayah Kecamatan Andir, pelaku kemudian digiring hingga ke Mapolsek Andir.

Di Mapolsek Andir, Amalia kemudian menunjukan sejumlah bukti aksi begal pantat pelaku. Sebuah video diperlihatkan Amalia bagaimana aksi begal pantat itu berlangsung, plus bukti adanya minuman alkohol yang dikonsumsi pelaku.

Namun sayang, upaya Amalia menyeret pelaku ke ranah hukum terkendala karena pelaku tidak membawa identitas apapun saat itu. Sampai akhirnya, keluarga pelaku datang ke Polsek Andir dan dipertemukan dengan Amalia.

"Sempat alot saat polisi minta tanda pengenal, sama sekali gak ada. Akhirnya setelah lama satu jam ngasih nomor istrinya dan satu lagi kerabatnya, sampai keluarganya datang minta maaf. Saya jujur sebenarnya enggak mau maafin, enggak mau damai sama sekali," tutur Amalia.

Amalia tadinya tetap bersikukuh membawa perkara ini ke ranah hukum. Namun dengan berat hati, dirinya akhirnya memaafkan pelaku yang sudah melakukan aksi pelecehan seksual tersebut.

Amalia pun meminta sejumlah persyaratan. Mulai dari permintaan maaf tertulis dari pelaku, menyampaikan permohonan maaf melalui rekaman video, sekaligus membuat klarifikasi atas aksi begal pantat yang dilakukan itu.

"Akhirnya dengan berat hati saya terima damainya asal mereka mau buat syarat-syarat yang saya tentukan, syaratnya tulisan dan lisan, surat permintaan maaf dan mereka lakukan itu kalau buat SKCK gak bisa lagi. Kedua, video yang saya mau, video memperlihatkan mereka membuat klarifikasi," tutur Amalia.

Amalia tak habis pikir dengan alasan pelaku melakukan aksi cabul itu. Kepada polisi, pelaku mengaku hanya iseng belaka dan terpengaruh minuman keras. "Katanya iseng. Dalam keadaan mabuk bisa dibilang," kata Amalia.

Kapolsek Andir Kompol Tahir Muhiddin membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut dia, kasus ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

Korban hanya meminta pelaku untuk meminta maaf atas perbuatannya. Kemudian, pelaku diminta agar tak mengulangi lagi perbuatannya dengan membubuhkan tanda tangan di atas materai.

"Hanya meminta pelaku itu meminta maaf, jadi sudah selesai secara kekeluargaan," ucap Tahir kepada wartawan.

(ral/mso)


Hide Ads