Suara Jendela Terbuka Berujung Tewasnya Siswi di Tasikmalaya

Round-Up

Suara Jendela Terbuka Berujung Tewasnya Siswi di Tasikmalaya

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 27 Des 2022 07:30 WIB
Pelaku pembunuhan siswi SMP di Tasikmalaya
Pelaku pembunuhan siswi SMP di Tasikmalaya. (Foto: Deden Rahadian/detikJabar)
Tasikmalaya -

Siswi SMP berusia 13 tahun ditemukan tewas bersimbah di rumah panggung milik neneknya di Kabupaten Tasikmalaya pada akhir Oktober lalu. Kabar duka penuh misteri ini membuat gempar.

Polisi langsung menyelidiki kasus tersebut. Setelah melewati serangkaian pemeriksaan, pelaku pun ditangkap. Ternyata, pelaku pembunuhan pelajar SMP di Desa Cipicung, Kecamatan Culamega, Tasikmalaya itu adalah kakek tiri korban, berinisial M (71).

Kepolisian setempat telah memeriksa 20 saksi. Pelajar berinisial PA itu diketahui dianiaya kakek tirinya. Aksi biadab itu dilakukan pelaku saat korban tengah makan siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban dianiaya pelaku saat tengah makan di rumah neneknya. Kemungkinan waktu pembunuhan pukul 12.00 WIB sampai 14.00 WIB," ucap Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery Haryanto di Mapolres Tasikmalaya, Senin (26/12/2022).

Polisi menemukan sisa makanan di TKP. Hasil pemeriksaan menyebutkan siswi SMP itu dicekik kakek tirinya. Setelah korban tewas karena cekikan, pelaku menghantam korban dengan golok.

ADVERTISEMENT

"Jadi meninggalnya korban itu dicekik dulu, kemudian dihantam golok bagian kepala depan belakang," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ari Rinaldo.

Ari menyebut pelaku memendam dendam pada korban. Pelaku sakit hati dengan ulah korban. Ari mengatakan sebelum dibunuh, korban sempat mendengar suara jendela kamar berbunyi.

Setelah mendengar suara bunyi jendela terbuka, korban memastikan orang yang membuka jendela itu. Korban pun sempat memanggil neneknya.

"Korban ini lagi di rumah sendiri. Tiba-tiba dengar suara jendela kamar bunyi. Dipanggil lah neneknya dalam bahasa Sunda, ma, ma. Tidak menyahut, justru malah terdengar suara tapak kaki yang lari," jelas Ari.

Korban sempat melihat orang yang membuka jendela, ternyata mirip dengan sosok kakek tirinya yang menjadi pelaku pembunuhan. Dari pengakuan sang kakek, cucunya ini lantas menyebarkan informasi itu ke warga lain.

"Pas dilihat ciri-ciri kakek tirinya yang lari. Hingga dia cerita ke temennya dan menyebar," ungkap Ari.

Pelaku sakit hati. Kemudian membunuh cucu tirinya. Sementara itu, pelaku M mengakui perbuatannya. Di hadapan penyidik, M mengaku kesal dengan tingkah cucu tirinya itu.

Pelaku baru menetap dengan sang cucu setahun terakhir. Meski punya rumah, M memilih tinggal di rumah nenek korban.

"Ngalawan mah jarang, tapi keuheul. Keuheulna nyebarkeun ka batur da basa poe minggu aya anu deuk asup ka imah, disangkana abdi. (Ngelawan jarang, tapi kesal. Kesalnya menyebarkan ke orang lain ada yang mau masuk ke rumah, dikira saya)," jelas M.

Meski sudah menghabisi nyawa sang cucu tiri, pelaku tidak menunjukkan rasa penyesalan. Tapi dia pasrah atas nasibnya kini. "Kumaha deui atuda geus kajadian (bagaimana lagi sudah kejadian)," singkat M.

(sud/orb)


Hide Ads