Pengawasan Kantor dan Rumdin Walkot Bandung Dipertebal Usai Teror Bom

Pengawasan Kantor dan Rumdin Walkot Bandung Dipertebal Usai Teror Bom

Sudirman Wamad - detikJabar
Jumat, 09 Des 2022 18:15 WIB
Sejarah Balai Kota Bandung yang Sempat Kebakaran Senin Lalu
Balai Kota Bandung (Foto: Wisma Putra/Detikcom)
Bandung -

Bom bunuh diri meledak di Polsek Astana Anyar Kota Bandung pada Rabu (7/12/2022) pagi. 11 orang menjadi korban dalam kejadian itu, seorang polisi meninggal dunia.

Pascaledakan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Kota Bandung itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung memperketat pengawasan di kantor dan rumah dinas, seperti rumah dinas Wali Kota Bandung dan DPRD.

Kepala Satpol PP Kota Bandung Rasdian Setiadi mengatakan pengawasan di kantor dinas ditingkatkan. Biasanya, pengawasan di kantor dan rumah dinas dilakukan satu kali, setelah kejadian bom bunuh diri ditingkatkan menjadi tiga kali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama ini dibagi menjadi shift, berganti setiap delapan jam. Dalam satu shift biasanya satu kali pengawasan, sekarang bisa dua sampai tiga kali pengawasannya," kata Rasdian kepada detikJabar, Jumat (9/12/2022).

Lebih lanjut, Rasdian mengatakan untuk satu shift sebanyak 60 personel dari Bidang Trantibum yang digerakan menjaga kantor dan rumah dinas. Rasdian tak menyebut secara rinci untuk jumlah personel yang berjaga di masing-masing kantor maupun rumah dinas.

ADVERTISEMENT

"Untuk rumah pribadi, rumah dinas para ketua dan anggota DPRD dibantu 30 orang dari Satgas Linmas," ucap Rasdian.

Sekadar diketahui, ledakan bom juga pernah terjadi di Taman Pandawa pada Senin 27 Februari 2017, pagi. Lokasinya berdekatan dengan kantor Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Pelakunya sama dengan yang terjadi di Polsek Astana Anyar, yakni Agus Sujatno.




(sud/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads