Suara Korban soal Mama Muda Garut yang Viral Pamer Duit Gepokan

Suara Korban soal Mama Muda Garut yang Viral Pamer Duit Gepokan

Hakim Ghani - detikJabar
Rabu, 30 Nov 2022 18:30 WIB
Video wanita menunjukkan uang gepokan di Garut
Video wanita menunjukkan uang gepokan di Garut (Foto: tangkapan layar viral/istimewa)
Garut -

Seorang mama muda asal Garut berinisial RS (31) diduga melakukan penipuan dengan modus arisan online. Korbannya disebut-sebut mencapai lebih dari 150 orang, dengan kerugian miliaran rupiah.

Aksi penipuan yang dilakukan oleh RS, mulai disuarakan oleh para korbannya di media sosial belakangan ini. Salah seorang korban, diketahui mengunggah video yang menampilkan aksi hedon RS yang tengah pamer duit gepokan di TikTok.

Dalam video tersebut, RS sambil berjoget memamerkan uang gepokan pecahan Rp 5 dan 10 ribu. Namun, di akhir video, sang pengunggah juga menampilkan momen kala RS digeruduk para emak-emak yang meminta pertanggungjawaban.

"Definisi pamer tak ada gunanya #arisanbodong," ucap akun TikTok bernama Isw******** tersebut.

detikJabar berbincang dengan salah seorang korban berinisial A (32), seorang ibu rumah tangga asal Garut. Kepada detikJabar, A mengaku dugaan penipuan bermodus arisan online itu mulai terungkap belakangan ini, usai para pesertanya tidak mendapatkan duit yang dijanjikan oleh RS sebagai penyelenggara.

"Awalnya macet, ditagih tapi banyak alasan. Ternyata bukan saya saja, tapi banyak sekali," ungkap A, Rabu (30/11/2022).

A mengatakan, ada sekitar 155 orang korban, yang rata-rata merupakan ibu muda. Ada sekitar 120an korban yang kini bersatu, dan membuat laporan polisi mengadukan kasus dugaan penipuan tersebut.

Kerugiannya beragam. A sendiri mengaku kehilangan duit lebih dari Rp 20 juta. Duit tersebut, diduga digelapkan oleh RS dan dipakai untuk kehidupannya yang dianggap para korban glamor.

"Itu dipamerkan di TikTok dan segala macam. Meskipun ini dugaan, tapi itu jelas-jelas uang kita. Karena kita tahu latarbelakang RS ini tidak mungkin seperti itu," katanya.

A mengatakan, saat ini dia dan para korban lain sedang menunggu berita terbaru dari pihak kepolisian terkait kasus tersebut. Namun, kata A, dirinya dan para korban sudah dipertemukan dengan perwakilan dari Polres Garut, yang memastikan jika kasusnya tengah ditangani.

Kerugian akibat aksi dugaan penipuan yang dilakukan oleh RS sendiri diketahui beragam. Mulai dari Rp 1 juta, hingga puluhan juta rupiah. Data yang dimiliki para korban, jika diakumulasikan secara keseluruhan, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.

"Tentunya kami ingin uang kami kembali. Karena RS ini sudah menyengsarakan kami. Dari yang tadinya enggak punya utang, jadi punya utang gara-gara ini. Kami juga ingin terus melaporkannya secara pidana," ucap A.

Kasus ini sendiri sedang ditangani oleh Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Sat Reskrim Polres Garut. Kasat Reskrim AKP Deni Nurcahyadi mengatakan, saat ini sejumlah saksi dan korban sedang diperiksa untuk mengungkap kasusnya.

"Sedang dalam penyelidikan. Perkembangan selanjutnya akan segera kami sampaikan," ucap Deni kepada detikJabar, Rabu (30/11/2022).

(orb/yum)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT