Sebuah video dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa pemuda di perbatasan Kota Sukabumi ramai diperbincangkan. Video itu menunjukkan aksi kekerasan yang menimpa pengguna kendaraan sepeda motor.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu berlangsung di Jalan Selabintana, Desa Warnasari, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi pada Minggu (27/11) malam. Kemudian beredar di media perpesanan pada Senin (28/11) kemarin.
Kapolsek Sukabumi Resor Sukabumi Kota AKP Enita Dwi Cahyawaty membenarkan terkait dugaan pengeroyokan tersebut. Dia mengatakan, peristiwa itu bermula dari kesalahpahaman antara korban dan pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul kejadian sekira pukul 20:30 WIB. Korban dan pelaku tidak saling kenal, mungkin salah paham saja waktu bertemu," kata Enita kepada detikJabar, Selasa (29/11/2022).
Dia mengatakan, pelaku merasa tidak terima akhirnya ia menghadang di perbatasan kota menunggu korban melintasi jalanan tersebut. Hingga saatnya, korban yang berboncengan dua orang melintas jalanan dan tiba-tiba dikeroyok.
"Si pelaku tidak puas, maka pelaku menunggu di batas kota di TKP. Pada saat korban berboncengan melintas TKP langsung dipukuli oleh pelaku dan teman-temannya," sambungnya.
Menurutnya, ada dua orang korban dan diperkirakan ada tiga orang pelaku. Pihaknya berhasil mengamankan satu orang pelaku dan kasus dilimpahkan ke Satreskrim Polres Sukabumi Kota.
"Pelaku yang diamankan satu orang dan kasus ditangani Satreskrim Polres Sukabumi Kota," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video keributan di jalanan tersebar di media perpesanan. Dalam video berdurasi 25 detik itu terlihat beberapa pria mengadang salah seorang pengguna kendaraan roda dua hingga terjatuh ke jalan. Pria pengguna motor lantas dikeroyok menggunakan alat.
Warga yang berada di lokasi lantas berseru agar mereka meninggalkan jalanan tersebut. Kemudian, mereka berlarian ke berbagai arah.
Warga berinisial S (45) mengaku resah atas adanya peristiwa itu. Dia merasa tak aman berjualan di kawasan tersebut.
"Merasa terganggu, nggak nyaman. Namanya tukang jualan pengennya lebih safety (aman) ngaruh juga ke pembeli. Sekarang kalau ada keributan kan yang beli juga gimana ya," kata S.
Bahkan, kata dia, peristiwa kemarin terjadi saat warga masih beraktivitas dan ada beberapa pembeli yang ada di warung makannya. "Posisinya lagi banyak yang beli. Bukan warga sini, semalam kebetulan yang dari masjid juga pada bubar jadi di jalan ini ramai," ucapnya.
Lihat juga video 'Aksi Geng Motor Bacok Dua Warga di Sukabumi Saat Polisi Berpatroli':