.webp)
Rentetan aksi brutal nan meresahkan geng motor di wilayah Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat masih belum dapat dikendalikan.
Diawali dengan serangan geng motor terhadap juru parkir di depan Tol Baros, lalu aksi penutupan Jalan Underpass Sriwijaya, konvoi geng motor di Jalan Amir Machmud, bentrokan dua geng motor di Kebon Kopi, penyerangan terhadap jemaah masjid, dan terbaru yakni pembacokan siswa SMK di Padalarang.
Baru sebagian terduga pelaku yang terlibat aksi meresahkan itu yang sudah berhasil diamankan. Sementara sisanya masih berkeliaran bebas hingga memunculkan kekhawatiran di benak masyarakat terutama yang beraktivitas di malam hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi menyebut ada beberapa titik yang dianggap rawan akan pergerakan hingga aksi geng motor, di antaranya Jalan Amir Machmud, Leuwigajah, Margaasih, Melong, Lembang, serta Padalarang.
"Beberapa daerah itu memang rawan dan selalu menjadi target operasi serta patroli kita," kata Kasat Sabhara Polres Cimahi, AKP Duddy Iskandar saat ditemui di Mapolres Cimahi, Kamis (17/11/2022).
Pihaknya juga berkoordinasi dengan satuan lain untuk tindak lanjut jika dalam perjalanannya ditemukan anggota geng motor yang bikin onar hingga terpaksa diamankan.
"Seperti yang sebelumnya, diamankan 4 orang anggota geng motor. Tindaklanjutnya kita serahkan ke Satreskrim Polres Cimahi untuk ditindaklanjuti," kata Duddy.
Sebagai antisipasi di tengah teror geng motor, dibentuk tim Citarum Presisi yang berisikan personel kepolisian bersenjata lengkap untuk menyasar geng motor dan kriminal jalanan yang kerap meresahkan masyarakat di Kota Cimahi dan KBB terutama di malam hari.
"Kita sudah menambah 20 personel bersenjata lengkap untuk melaksanakan patroli malam menggunakan motor. Nanya tim Citarum Presisi," kata Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan.
Patroli yang dilakukan Tim Citarum Presisi dimulai pukul 18.00 WIB sampai 06.00 WIB. Jika dalam perjalanannya ditemukan indikasi aksi brutal geng motor dan kejahatan lainnya akan langsung ditangani tim tersebut.
"Tentu ada tahapannya, tidak langsung berupa tindakan tegas. Kita utamakan pendekatan preemtif dan preventif sesuai Perkap nomor 1 tahun 2009," ujar Imron.
(dir/dir)
