Sekadar diketahui, PS tewas ditusuk saat ia sedang dalam perjalanan pulang usai mengaji, Rabu (19/10/2022) sekitar pukul 19.30 WIB. Korban yang masih duduk di bangku kelas 6 SD itu tewas akibat satu luka tusuk pada bagian punggung belikat.
Hana Siti Hasanah jadi salah satu warga yang turut menolong korban saat ditemukan tersungkur di pinggir Jalan Mukodar Raya. Ia mendapat informasi dari pengurus RT setempat yang panik karena terjadi penusukan di wilayahnya.
"Jadi saya tahu PS katanya ditusuk itu dari pengurus RT. Nah setelah itu saya sama yang lain langsung datang ke lokasi," ungkap Hana kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).
Ia datang ke lokasi di mana korban PS sudah tersungkur akibat ditusuk pria misterius. Ia bersama warga lainnya lalu menolong korban untuk kemudian dilarikan ke rumah sakit.
"Saya langsung cek ke lokasi (korban tersungkur), ternyata sudah terjatuh di dekat konveksi karena mungkin sudah nggak kuat. Setelah itu dibawa ke klinik tapi dirujuk lagi ke rumah sakit," ucap Hana.
Sayang, takdir berkata lain karena PS akhirnya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit. Ia dan warga lainnya masih tidak menyangka bocah perempuan yang dikenal sebagai sosok baik dan rajin mengaji itu kini sudah pergi selamanya.
"Anaknya baik dan raji mengaji. Neng (panggilan korban) biasanya cuma di rumah, jarang kemana-mana," ujar Hana.
Hana amat mengenal korban karena ia merupakan teman dekat anaknya di sekolah dan teman bermain di rumah. Ia masih tak percaya PS meninggal dengan tiba-tiba.
"Dia teman baik anak saya, di sekolah dan main di rumah. Jadi saya kenal baik dan tahu kesehariannya gimana. Jujur saya sangat kehilangan," tutur Hana.
Pria misterius yang diduga menusuk PS sampai meninggal dunia itu terekam CCTV. Namun tak ada yang tahu siapa sosok itu karena rekaman CCTV yang ada tak menunjukkan dengan jelas wajah pria itu.
"Kalau lihat dari cctv kemungkinan itu pelakunya. Yang jelas berbaju putih, cuma nggak kelihatan mukanya. Dia pakai motor, cuma motornya apa kita nggak tahu karena diparkir di persimpangan jalan," kata Aip Sunarya, ketua RT setempat.
Kini PS telah pergi untuk selamanya. Ia dikebumikan di kampung halaman orangtuanya di Cianjur, Jawa Barat. Isak tangis tetangga mengiringi kepergian PS.
(dir/dir)