Video Bayi Monyet Disiksa hingga Mati Dijual ke Psikopat

Video Bayi Monyet Disiksa hingga Mati Dijual ke Psikopat

Wisma Putra - detikJabar
Selasa, 13 Sep 2022 11:21 WIB
Monyet yang disiksa untuk dijadikan konten video
Penyiksaan monyet di Tasikmalaya. (Foto: istimewa/Action for Primates)
Bandung - Peringatan (trigger warning): Artikel ini mengandung konten eksplisit tentang kekerasan ekstrem yang dapat memicu kondisi emosi dan mental pembaca. Kami menyarankan Anda tidak meneruskan membacanya jika mengalami kecemasan dan meminta bantuan profesional.

Pemuda di Kabupaten Tasikmalaya menyiksa bayi monyet ekor panjang hingga mati. Aksi penyiksaan itu direkam dan videonya dijual ke luar negeri.

"Dijual, dijual ke kelompok psikopat di luar negeri," kata Kepala Seksi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Wilayah VI Tasikmalaya Tatan Rustandi via sambungan telepon, Selasa (13/9/2022).

Tatan menduga video tersebut dijual ke sebuah forum di dunia maya. Namun untuk motif lengkapnya akan diungkapkan langsung Polres Tasikmalaya.

"Dijual, dikirim ke luar negeri katanya," ujar Tatan.

Tatan menyebut, penyiksaan yang dilakukan pelaku terhadap bayi monyet malang itu dilakukan hingga mati.

"Sampai mati," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seekor bayi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) mengalami serangkaian penyiksaan sadis oleh sejumlah pemuda di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat hingga mati.

Kepala Seksi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Wilayah VI Tasikmalaya Tatan Rustandi membenarkan informasi itu.

"Kemarin (dapat informasi), yang menangani Polres Tasikmalaya, kami sebagai saksi saja," kata Tatan via sambungan telepon, Selasa (13/9/2022).

Tatan menyebut, aksi penyiksaan terhadap hewan ini dilakukan oleh pelaku sambil direkam oleh video.

"Kejadiannya (motif jelas belum diketahui), kemarin kita diminta hadir untuk dititipkan barang bukti (monyet yang masih hidup)," katanya.

Tatan menyebut, monyet itu disiksa hingga mati. "Divideokan sampai mati, disiksa, tapi saya belum lihat videonya," ujarnya.

"Sementara monyet saja, inikan ditangani oleh Polres," kata Tatan. (wip/orb)