Korbannya bernama Andriana Yubelia Noven Cahya, perempuan berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMK. Ia tewas dalam kondisi masih mengenakan seragam sekolah.
Langit sore kala itu mulai menyapa kawasan Baranangsiang Kota Bogor. Waktu di mana orang-orang sibuk pulang kerja, sekolah dan beraktivitas. Noven, panggilan akrab korban, saat itu pulang dari sekolahnya di SMK Baranangsiang.
Saat langkah kaki Noven perlahan mendekati tempat kosnya, tepatnya di Jalan Riau, tiba-tiba seorang pria menusuk Noven. Di jalanan itu sepi. Hanya pelaku dan Noven.
Pelaku menusukkan pisau di dada bagian dada kiri perempuan asal Kota Bandung itu. Seragam putihnya langsung ternodai darah. Pelaku juga membiarkan pisau itu menancap di dada Noven. Sadis memang.
Noven terkapar dengan pisau yang menancap di dadanya. Semua rentetan tindak kejahatan itu terekam dari CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian. Terungkap pula bahwa pelaku sengaja menunggu Noven. Gerak-gerik pelaku ini terekam jelas di CCTV. Namun, wajahnya samar-samar.
Jelang sore hari, sekitar pukul 16.00 WIB, 8 Januari 2019, seorang warga menemukan Noven sudah tergeletak. Seragamnya penuh darah.
"Pas saya lihat, ternyata bukan pingsan, itu cewek meninggal. Bajunya penuh darah, katanya ada luka tusuk," kata pedagang nasi bernama Neneng.
Informasi tentang siswi SMK yang bersimbah darah dengan luka tusuk dada itu langsung menyebar. Kepolisian setempat menerima laporan. Bergerak ke lokasi kejadian. CCTV yang merekam pun menjadi alat bantu penyelidikan.
![]() |
Hasil pemeriksaan kepolisian menyebutkan Noven mengalami luka tusuk sedalam 22 sentimeter. "Korban alami luka tusuk di dada sedalam 22 sentimeter, lebar 3 sentimeter," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Agah Sonjaya, Selasa 8 Januari 2019.
Hari demi hari penyelidikan tak menemui kepastian. Saat itu kepolisian menyampaikan telah mendapatkan informasi mengenai identitas pelaku.
"Keberadaannya sudah diketahui, inisialnya S," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser saat ditemui di Mapolres Bogor, 9 Januari 2019.
Lagi, polisi menyampaikan soal informasi keberadaan pria berinisial S. Katanya, S saat itu tidak ada di Bogor. "Informasinya begitu. Kata anggota saya, masa anggota saya bohong. Tapi tadi belum ditangkap dan tinggal menunggu dia keluar, dia sedang mengikuti acara," ucap Hendri.
Namun, hingga kini kasus pembunuhan sadis itu juga belum ada informasi kelanjutannya. Tak ada catatan apapun tentang penangkapan pelaku. Kasus ini belum juga terungkap. (sud/yum)