Ancaman kepada Yoshua Sebelum Tragedi Berdarah di Duren Tiga

Kabar Nasional

Ancaman kepada Yoshua Sebelum Tragedi Berdarah di Duren Tiga

Tim detikNews - detikJabar
Senin, 22 Agu 2022 15:55 WIB
5 Update Kasus Brigadir J, Simak Info Lengkapnya di Sini
Brigadir Yoshua (Foto: Istimewa)
Jakarta - Fakta baru diungkapkan Komnas HAM terkait insiden penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Yoshua ternyata mendapat ancaman sehari sebelum tragedi berdarah berlangsung.

Dilansir dari detikNews, hal itu didapat Komnas HAM berdasarkan keterangan yang didapat dari kekasih Brigadir J, Vera.

"Informasi lain yang kami dapatkan dan ini jadi pegangan Komnas HAM sampai detik ini melakukan serangkaian penyelidikan adalah pengakuan dari saudara V, sebenarnya kami nggak mau sebutkan namanya, tapi karena Pak Taufan sudah menyebut namanya, izinkan kami di ruangan ini untuk menyebutkan namanya," kaya Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, dalam rapat bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Anam mengatakan Komnas HAM sempat bertemu dengan Vera. Pihaknya mengaku dapat informasi cukup rinci dari Vera.

"Saudara Vera yang itu merupakan pacar dari Yoshua , awalnya keluarga bilang ada informasi dari saudari Vera kalau Yoshua dapat ancaman untuk dibunuh. Kami tanya Vera dimana sekarang, ternyata Vera di suatu tempat yang kalo dari Muara Jambi ke tempatnya itu 6 jam, akhirnya kami coba komunikasi dengan Vera dan dapat," ujarnya.

Menurut Anam, salah satu informasi itu yakni terkait adanya rencana pembunuhan pada 7 Agustus malam. Dari keterangan Vera, kata Anam, saat itu Yoshua dilarang naik ke atas untuk menemui Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Sebab, Yoshua akan dibunuh jika tetap naik ke atas.

"Jadi kami komunikasi dengan Vera untuk minta keterangan cukup detail yang salah satu intinya adalah bahwa memang betul tanggal 7 malam, kan kematian tanggal 8, tanggal 7 malam memang ada ancaman pembunuhan, kurang lebih kalimatnya begini, 'jadi Yoshua dilarang naik ke atas menemui ibu P karena membuat ibu P sakit, kalau naik ke atas akan dibunuh'. Jadi itu komunikasi tanggal 7 malam," kata Anam.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, momen terjadinya ancaman itu terjadi di rumah pribadi Ferdy Sambo di Cempaka Residence, Magelang, Jawa Tengah. Saat itu, Yoshua kepergok oleh Kuat Ma'ruf, asisten keluarga Ferdy Sambo, saat tengah berada di kamar Putri Candrawathi. Saat itu Kuat mengancam Yoshua agar tidak kembali masuk ke kamar Putri yang ada di lantai 2.

Anam mengatakan ancaman itu berasal dari 'skuad'. Namun, awalnya dia tidak mengetahui skuad yang dimaksud itu. Singkat cerita, seiring berjalannya waktu baru lah diketahui, skuad yang dimaksud yakin Kuat Ma'ruf alias sopir Putri Candrawathi.

"Dan diancam oleh siapa kami tanya, diancam oleh skuad-skuad, skuad ini siapa, apa ADC, apakah penjaga dan sebagainya. Sama-sama nggak tau, saya juga nggak tau yang dimaksud skuad itu siapa. Ujungnya nanti kita tahu bahwa skuad itu yang dimaksud adalah Kuat Ma'ruf, ternyata si Kuat, bukan skuad penjaga gitu ternyata," ujarnya.


(dir/dir)


Hide Ads