Sopir colt bogoran (mobil setan), EK (72) membuat pengakuan terkait kecelakaan yang menewaskan bocah SD. Diketahui, sudah dua hari dia diamankan di Unit Laka Polres Sukabumi Kota.
EK mengatakan, kejadian itu berlangsung saat ia sedang mengantar sepasang suami istri ke daerah Karamat, Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Biasanya, trayek colt bogoran itu tak melewati jalan tersebut, namun karena penumpang terakhir sehingga EK mengantarkan mereka ke daerah tersebut.
"Awal pertama-tama gini ya, ada penumpang 2 orang pengen di antar ke Karamat. Pas itu saya hitung uang di atas mobil sambil nyopir, dipisahin buat setor, buat solar, buat sendiri. Si ibu yang belakang bilang 'Pak kembaliannya.' Saya kembalikan uang tangan kiri pegang setir, tangan kanan kasih uang," ungkap EK saat ditemui detikJabar, Senin (22/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, setir yang dipegang menggunakan tangan kiri itu tertarik dan menyebabkan kendaraan oleng ke arah pikap dagangan perabotan yang parkir di pinggir jalan. EK menyebut tak mengetahui keberadaan mobil pikap tersebut.
"Jadi mobil oleng ke kiri, di situ nggak tahu ada mobil pikap jual perabot. Memang mobil agak cepat. Itu baru pertama kali kecelakaan sejak jadi sopir dari tahun 1971-an," kata dia.
Saat kejadian berlangsung, EK menuturkan tak berdaya. Ia menangis mengingat kejadian itu menimpa seorang bocah yang seusia dengan cucunya.
"Mungkin kalau cucu saya begini, mungkin saya juga akan bertindak seperti keluarganya. Keluarga korban pengen dipenjara supaya merasakan katanya manis pahitnya di dalam penjara. Jadi saya terima saja," ujarnya.
Pria lanjut usia itu mengakui kesalahannya dan akan menerima segala konsekuensi yang harus ditanggung akibat kelalaian saat mengendarai mobil setan itu.
"Ya kalau sudah begini, saya minta maaf ke keluarganya, minta maaf kesalahan saya, kelalaian saya, saya tidak menuntut apa-apa kalau mau (keluarga korban) saya dipenjara, saya terima saja," ucap EK.
"Bapak tinggal sendiri di rumah, istri sudah meninggal. Saya sudah bilang ke anak, sekarang usia sudah 72 tahun dan kalau saya diambil (meninggal dunia) di usia 73 tahun saat dipenjara ya tidak apa-apa saya terima," tutupnya.
(iqk/iqk)