Personel Satuan Reserse dan Kriminal Polres Sukabumi masih melakukan pemeriksaan terkait penemuan jasad tinggal tengkorak di area perkebunan jati Kampung Balewer, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Rabu (3/8/2022).
Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah mengatakan ia sudah memerintahkan anggotanya melakukan dua kali olah tempat kejadian perkara (TKP), salah satunya melakukan scientific identification untuk menelusuri jejak kematian korban.
"Kita olah TKP lagi untuk membuat jelas perkara, Opsnal dan Satreskrim Polres olah TKP dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang benar serta scientific identification dari jejak barang bukti serta hal-hal di tubuh korban," kata Kapolres Dedy kepada detikJabar, Sabtu (6/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Olah TKP pertama digelar di lokasi jasad pria bernama Salman (35) itu oleh polsek setempat. Lalu dilanjutkan dengan olah TKP kedua oleh Tim Opsnal dan Polres Sukabumi.
"Kita menelusuri jejak kembali, lebih detil dan ilmiah. Kita himpun barang bukti dan keterangan sekecil apapun," imbuhnya.
Sementara itu, Kanit 1 Jatanras Satreskrim Polres Sukabumi Ipda Asep Suhriat mengatakan pihaknya sudah memeriksa sejumlah barang bukti milik korban. Sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan.
"Atas arahan Pak Kapolres kami melakukan olah TKP kembali, menelusuri lokasi tersebut. Selain itu sudah ada enam orang yang kita mintai keterangan sebagai saksi, termasuk dari istri korban sebagai pelapor," ungkap Asep.
Dijelaskan Asep barang bukti yang diperoleh sejauh ini hanya barang-barang milik korban saat jasadnya ditemukan. "Helm, sepatu, kacamata dan pakaian korban saat olah TKP awal ya. Ponselnya ketinggalan di warung saat dia akan berangkat ngojek," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, tengkorak pria berkaus Teluh Jampang ditemukan tergeletak di area kebun jati milik warga di Kampung Balewer, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dikenali. Korban bernama Salman (35).
Salman (35) berprofesi sebagai tukang ojek dan sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga selama 12 hari. Terakhir kali pihak keluarga melihat korban pada Sabtu (23/7) lalu dan berpamitan untuk mengantar penumpang.
"Ia benar itu anak saya, sudah hilang selama 12 hari, anak saya bernama Salman pamit membawa penumpang ke daerah Girimukti," kata Sulaeman, ayah korban, saat ditemui detikJabar di ruang instalasi jenazah RSUD Palabuhanratu.
(sya/ors)