Jasad Salmanan (35) yang ditemukan sudah menjadi tengkorak di Kampung Balewer, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi menjalani pemeriksaan forensik atau otopsi di RSUD Sekarwangi Cibadak malam tadi.
Arif Wahyono, Dokter ForensikRS Polri Kramat Jatimengaku kesulitan mengotopsi jasad pria yang berprofesi sebagai tukang ojek itu karena sebagian besar sudah menjadi kerangka.
"RSUD Sekarwangi menerima jenazah dari Ciemas, dalam keadaan sudah menjadi kerangka jadi susah meriksanya," kata Arif kepada awak media, Rabu (3/8/2022) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui jasad Salmanan sebagian besar memang sudah menjadi tengkorak saat ditemukan tergeletak di area perkebunan jati milik warga. Sekitar lokasi kejadian hanya tanah lapang dengan kondisi lembab.
"Hasilnya (media) nanya ke kapolres, ada menyusul (bagian tubuh korban) yang saya harus periksa di lab," lanjut Arif.
Proses otopsi korban Salman mendapat perhatian serius rekan organisasi dan keluarganya. Salman diketahui aktif sebagai anggota organisasi masyarakat (Ormas) Gasak di Kecamatan Simpenan. Sulaeman sang ayah, menduga putra pertamanya itu korban kejahatan. Ia berharap ketika pelaku tertangkap nanti bisa dihukum seberat-beratnya.
"Sebisa mungkin dihukum seberat-beratnya kalau terbukti kasus kekerasan," tegas Sulaeman, matanya menyiratkan kemarahan yang luar biasa atas kejadian yang menimpa putranya itu.
Sulaeman mengaku tidak ada pesan atau ucapan terakhir apapun dari almarhum usai berpamitan mengantar penumpang ke daerah Girimukti. "Tidak ada pesan apa-apa dari almarhum. Tidak ada gelagat apa-apa juga, namanya orang tua, saat itu hanya mendoakan anak saya pulang dengan selamat. Itu saja," pungkasnya.
(sya/dir)