Misteri Kematian Bos Kafe dan Pemandu Lagu di Ujunggenteng

Round-up

Misteri Kematian Bos Kafe dan Pemandu Lagu di Ujunggenteng

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 21 Jun 2022 07:39 WIB
Ilustrasi garis polisi dilarang melintas
Ilustrasi garis polisi (Foto: Ari Saputra)
Sukabumi -

Dering telepon mengagetkan Asep Jeka Ketua Kerukunan Nelayan Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi Senin (20/6) pagi. Salah seorang nelayan mengabarkan telah menemukan sesosok mayat mengambang di perairan Ujunggenteng.

Asep Jeka meminta nelayan itu untuk bertahan di sekitar mayat, menyalakan mesin perahu ia meluncur menuju lokasi yang ditunjukan oleh nelayan tersebut untuk membantu proses evakuasi. Tiba di lokasi, diketahui sosok mayat itu berjenis kelamin perempuan.

"Pagi tadi sekitar jam 05.00 WIB, ditelepon nelayan katanya 'pak ketua ada mayat'. Saya langsung minta untuk dievakuasi, nelayan tetap di lokasi. Sekitar jam 06.00 WIB, saya pakai perahu untuk evakuasi mayat perempuan itu," kata Asep Jeka kepada detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru saja sandar di pesisir, telepon Asep Jeka kembali berdering. Kabar kedua tidak kalah mengejutkan, ia mendapat informasi adanya sesosok mayat lain ditemukan tergeletak bersimbah darah. Sadar telah terjadi sesuatu, ia kemudian menghubungi aparat kepolisian dan muspika kecamatan setempat.

"Ketika mayat pertama dibawa ke darat, dapat kabar lagi ada mayat lagi perempuan. Saya nelepon polsek dan pihak kecamatan. Informasinya ada mayat lagi di pinggir pantai berlumuran darah ada bekas luka senjata tajam. Lokasinya tidak jauh dari kafe milik korban A yang ditemukan di laut. Soal mayat A ini sudah dikenali oleh anaknya, korban itu memang ibunya," ujar Asep Jeka.

ADVERTISEMENT

Kedua korban ditemukan dengan kondisi penuh luka, terutama korban kedua yang mengalami luka cukup mengerikan di bagian perutnya. Korban pertama kemudian diketahui berinisial A, seorang pemilik penginapan, kafe dan karaoke.

"Kondisi korban A yang ditemukan di laut ada luka di belakang kepala dan leher. Sementara untuk korban yang di pasir banyak luka sayatan termasuk di perut," tutur Asep Jeka.

Kata Asep Jeka, warga juga menemukan bercak percikan darah di kamar dalam kafe tersebut. Selain itu noda darah juga terlihat hingga pintu keluar.

"Diduga korban diseret sampai keluar kafe, ada bekas menyeret korban di pasir ada percikan darah juga di sepanjang itu," ujar Asep Jeka.

Identitas korban kedua yang ditemukan di pesisir pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi terungkap. Korban diketahui merupakan anak buah dari A (54), pemilik kafe yang lebih dulu ditemukan tewas mengambang di perairan oleh nelayan.

Inisial korban Ad (22), saat ditemukan korban hanya mengenakan bra dan celana rok pendek. Mulai dari wajah, perut hingga rok yang dikenakan bernoda darah. Polisi terlihat memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian.

"Warga mengenal korban namanya (inisial) Ad usia 22 tahun, dia anak buah korban yang ditemukan mengambang oleh nelayan pagi tadi," kata Asep Jeka.

Ada sejumlah luka di tubuh Ad, saat ditemukan tubuh wanita itu memang bersimbah darah. Kondisinya juga memprihatinkan, saat ditemukan ia hanya mengenakan bra dan celana rok pendek. Warga mengenali Ad karena memang bekerja di kafe milik A.

"Dia pelayan kafe sekaligus pemandu lagu. Itu kan ada penginapan kemudian ada warung atau kafe lah ya sekaligus ada fasilitas karaoke ramai-ramai," kata pria inisial E, warga Ujunggenteng yang kenal dengan korban.

Ad diketahui bukan warga asli Ujunggenteng, menurut E wanita itu baru dua minggu bekerja lagi di kafe tersebut. Soal asal Ad, E mengaku tidak tahu jelas namun ia menduga Ad tinggal di Palabuhanratu.

"Warga pendatang, kan banyak juga yang dari Palabuhanratu beraktivitas di kawasan itu," kata E.

(sya/yum)


Hide Ads