Sebanyak 57 pelajar SMKN diamankan di Polsek Warudoyong Resort Sukabumi Kota. Mereka diduga akan melakukan penyerangan dan tawuran di daerah simpang Jalan Cemerlang.
Kapolsek Warudoyong Kompol Budi Setiana mengatakan dugaan tawuran tersebut diperkuat dengan hasil chattingan melalui aplikasi WhatsApp dari handphone para siswa yang disita.
Tindakan pengamanan para siswa berawal dari temuan petugas yang sedang berpatroli. Petugas yang melintas melihat kumpulan siswa yang melakukan konvoi menuju Jalan Cemerlang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama informasi dari mobil patroli kita menyampaikan bahwa ada sekelompok siswa yang berkerumun di simpang Jalan Cemerlang dan kebetulan ada SMK Pajajaran (di dekat Jalan Cemerlang). Kalau menurut sejarah pernah terjadi bentrokan antara (SMK) Pajajaran dengan (SMK) Gunungguruh," kata Budi saat ditemui awak media, Senin (30/5/2022).
Lebih lanjut, para siswa tersebut kabur dan membubarkan diri. Sebagian dari mereka, berhasil diamankan di Mako Polsek Warudoyong.
"Kalau dilihat dari handphone ada indikasi tawuran dengan SMK Pajajaran. Ya (penyerangan ke SMK Pajajaran) dilihat dari whatsapp siswa," ujarnya.
Sementara itu, pihaknya tidak menemukan senjata tajam apapun. Polisi juga melakukan tes urine kepada sejumlah siswa untuk mengetahui apakah mengkonsumsi obat-obatan atau tidak.
"Kita ambil langkah tes urine hasilnya negatif," tuturnya.
Sejumlah barang bukti yang diamankan yaitu 28 motor, 25 di antaranya dilakukan tindak tilang. "Seluruh motor diamankan di Polres Sukabumi Kota. Tiga motor dikembalikan karena kondisi motor sesuai dengan orisinil," sambung Budi.
Terkini, pihak kepolisian masih melakukan pembinaan kepada para siswa. Para orang tua pun terlihat mendatangi Polsek Warudoyong untuk menjemput siswa yang diamankan.
"Kita lakukan pembinaan dan mengarahkan untuk membuat surat pernyatanaan yang langsung di tandatangani oleh siswa dan diketahui orang tua serta pihak sekolah. Kita kembalikan 48 handphone dan satu handycam yang sebelumnya diamankan," pungkasnya.
(mso/mso)