Bocah di Karawang yang ditemukan gantung diri di Tol Jakarta Cikampek (Japek) dinyatakan tewas dibunuh. Polisi tengah mengusut secara mendalam termasuk memburu pelaku pembunuhan itu.
Di samping itu, beberapa fakta terungkap atas kematian bocah berusia 14 tahun itu. Apa saja?
1. Ditemukan Gantung Diri
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bocah laki-laki berusia 14 tahun berinisial S ditemukan gantung diri di bawah jembatan Tol Japek tepatnya di Dusun Pajaten, Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur.
"Jadi kami dapat laporan pada jam 7 malam Senin (9/5/2022) kemarin seorang anak umur 14 tahun ditemukan gantung diri di bawah jembatan Tol Japek, atau di belakang PT TMMIN," kata Kapolsek Telukjambe Timur Kompol Oesman dalam keterangan yang diterima detikJabar, Senin (10/5/2022).
Oesman mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, korban sempat dicari oleh kerabatnya hingga ditemukan tewas di bawah jembatan Tol Japek.
"Dari keterangan saksi dari kerabatnya ia sempat mencari S yang sejak siang pergi dari bengkel, kemudian mendapati S sudah meninggal dunia di kolong jembatan tol dengan cara gantung diri menggunakan tali tambang," ujarnya.
2. Disorot Komnas PA
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Jawa Barat akan turun tangan untuk menginventarisasi fakta-fakta terkait kematian bocah berusia 14 tahun yang tewas gantung diri di bawah jembatan Tol Japek, Karawang.
"Besok tim Komnas PA akan cek lokasi dan menginventarisasi fakta-fakta terkait kasus tersebut yang pasti kalau menurut undang-undang perlindungan anak ini tidak hanya mengisyaratkan hanya pada perlindungan kekerasan fisik semata yang pasti terkait kekerasan psikis juga harus ditindaklanjuti," ujar Komisioner Komnas PA Jabar Wawan Wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (10/5/2022).
Ia tak menapik, kekerasan psikis kerap terjadi pada pola pengasuhan dan pendidikan anak baik disadari atau tidak.
"Memang tidak disadari kekerasan psikis ini banyak terjadi di lingkungan kita, makanya kita berharap agar semua stakeholder atau pihak-pihak terkait untuk respon terhadap pola-pola pengasuhan dan pendidikannya yang sering kekerasan psikis ini terjadi pada anak," ujar Wawan.
3. Saksi-saksi Diperiksa
Sebanyak lima saksi diperiksa untuk mencari penyebab bocah 14 tahun inisial S di Karawang. S sendiri diketahui meninggal diduga bunuh diri beberapa waktu lalu.
Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono menuturkan pihaknya sudah mendatangi lokasi pertama kali mayat S ditemukan, kediaman keluarga korban, hingga makam korban. Sejumlah saksi pun turut diperiksa demi menguak apakah S benar-benar bunuh diri atau dibunuh.
"Kami sedang pendalaman saksi-saksi. Sementara ini kami sudah periksa lima saksi," kata Aldi di Mapolres Karawang, Jumat (13/5/2022).
Aldi tidak menyebut secara detail soal kemungkinan korban dibunuh atau dugaan merekayasa seolah-olah korban bunuh diri. Hasil akhir baru akan diumumkan setelah semuanya jelas.
"Kami sudah mengambil langkah-langkah. Sudah ada titik terang. Biarkan kami bekerja, nanti kami sampaikan," ungkapnya.
4. Jenazah Diautopsi
Dokter forensik mengautopsi jenazah bocah Karawang yang ditemukan gantung diri. Autopsi dilakukan guna mengetahui penyebab kematian.
"Kemarin sudah melakukan autopsi. Kita masih menunggu hasil autopsinya," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo saat dihubungi, Sabtu (14/5/2022).
Belum diketahui kapan hasil autopsi tersebut didapat. Namun yang pasti, kata Ibrahim, autopsi dilakukan guna menyingkap penyebab kematian bocah lelaki berusia 14 tahun itu.
"(Untuk mengetahui) penyebab kematian dan data forensik lain," kata dia.
Polisi masih menyelidiki kasus ini. Sejumlah saksi menjalani pemeriksaan.
"Masih dilakukan penyelidikan. Saat ini masih pendalaman dengan memeriksa lima saksi," tutur Ibrahim.
5. Diduga Tewas Dibunuh
Polisi memastikan bocah Karawang berinisial S yang ditemukan tewas gantung diri korban pembunuhan. Polisi mengungkap ada bekas luka lebam pada tubuh korban.
"Itu sudah dinyatakan meninggal dengan tidak wajar," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo kepada detikJabar, Rabu (18/5/2022).
Ibrahim menyatakan dalam pemeriksaan pada tubuh korban, ditemukan ada luka lebam. Menurut dia, ada bekas penganiayaan pada bocah berusia 14 tahun itu.
"Ada beberapa bekas penganiayaan di tubuhnya dan dinyatakan dibunuh," kata dia.
Menurut Ibrahim luka di tubuh korban terlihat pada badan dan kepala. Menurutnya, bagian kepala yang paling parah..
"Bagian kepala paling ini," ujarnya.
(dir/tya)