Pendiri Ponpes di Garut Sebut Ceramah Habib Bahar Berbau Provokasi

Sidang Kasus Hoaks

Pendiri Ponpes di Garut Sebut Ceramah Habib Bahar Berbau Provokasi

Dony Indra Ramadhan - detikJabar
Selasa, 17 Mei 2022 17:46 WIB
Sidang kasus hoaks Habib Bahar bin Smith
Sidang kasus Habib Bahar (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikJabar).
Bandung -

Pendiri pondok pesantren di Kabupaten Garut Faisal Sobari menyebut ceramah Habib Bahar bin Smith terkait Maulid Nabi di Bandung mengandung provokasi. Bahkan, dia menuding ceramah itu mengandung unsur kebohongan.

Hal itu diungkapkan Faisal saat dihadirkan sebagai saksi dalam lanjutan sidang di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung pada Selasa (17/5/2022).

Dalam sidang tersebut, Faisal yang merupakan pendiri Ponpes Daarus Syifa ini mengaku tahu ceramah Bahar melalui tayangan dalam akun video Tatan Rustandi yang diunggah di YouTube.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah saya melihat tentang YouTube tersebut, seolah-olah ada kata provokasi," ucap Faisal.

Faisal menjelaskan ada beberapa hal yang dinilainya mengandung provokasi. Bahkan, dia menilai ucapan yang dilakukan Bahar tak seperti ulama pada umumnya.

ADVERTISEMENT

"Yang saya lihat setelah menonton YouTube itu yaitu penceramah Bahar Smith itu beda perkataan dengan mubaligh yang lainnya. Jadi kalau penceramah biasa dengan kata-kata seolah-olah damai lah, tidak sepeti yang diutarakan seperti yang ada di YouTube tersebut," tuturnya.

Hakim lantas menanyakan kalimat apa yang diucapkan Bahar sehingga dirinya menyimpulkan Bahar melakukan provokasi. Faisal berujar ada salah satunya berkaitan dengan penangkapan Habib Rizieq Shihab yang disebut gegara menyelenggarakan Maulid Nabi.

"Saya amati seperti penceramah atau ulama ditahan atau disekap karena mengadakan pelaksanaan Maulid Nabi. Yang saya ketahui, saya belum pernah mendengar Mubaligh mengadakan Maulid ditangkap," tutur dia.

"Menurut saya, Habib Rizieq itu bukan ditangkap karena pelaksanaan Maulid Nabi, karena saya lihat dari awal, saya belum pernah mendengar Kyai yang mengadakan Maulid Nabi itu ditangkap. Makanya sepengetahuan saya, kalau melihat dengan adanya YouTubr tersebut, seorang Habib Rizieq ditangkap itu bukan karena mengadakan Maulid Nabi. Jadi seolah-olah akan memprovokasi, akan menghasut," kata dia menambahkan.

Efek Ceramah Bahar

Faisal juga turut mengungkapkan efek domino akibat ceramah Bahar tersebut. Menurutnya, sejumlah jemaahnya mengaku tak nyaman atas ucapan-ucapan Bahar. Faisal mengatakan tayangan video itu juga turut disaksikan oleh jemaahnya.

"Waktu saya berkumpul, karena saya harus mengambil sikap, karena orang-orang yang hadir di pengajian saya itu membuka channel YouTube tersebut, ada sekitar 20 orang sampai 25 orang, lalu saya setelah mengamati setelah menonton itu, mereka sepertinya merasa nggak nyaman," tuturnya.

Menurut Faisal keresahan jemaahnya itu ditindaklanjuti dengan dengan mengadukan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut. Saat itu, MUI Garut tak langsung merespons dan akan menganalisa terlebih dahulu.

"Terus saya ngobrol dan dipanggil saya ke MUI dan betul katanya ini bisa meresahkan kata beliau. Setelah itu, katanya memang harus diambil sikap," kata dia.

(dir/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads