Polisi Tangani Kasus Bocah Dipaksa Berkelahi-Disundut Rokok

Kota Sukabumi

Polisi Tangani Kasus Bocah Dipaksa Berkelahi-Disundut Rokok

Siti Fatimah - detikJabar
Sabtu, 07 Mei 2022 09:00 WIB
Poster
Ilustrasi. (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Sukabumi -

Warga Sukabumi dihebohkan dengan video dugaan bullying kepada siswa Sekolah Dasar (SD). Video itu menunjukkan aksi adegan berkelahi antara dua bocah memakai baju koko biru dan oranye. Selain itu, terlihat juga ada seorang anak yang lebih besar berperan sebagai wasit.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi bullying itu juga tidak hanya pemaksaan melakukan perkelahian. Setelah ramai diperbincangkan, muncul orang tua yang mengaku anaknya pernah dipaksa makan cabai, dimasukkan ke tong sampah, disuruh membeli rokok dan dipaksa merokok termasuk ada yang disundut rokok.

Polisi langsung turun tangan dan akan mendalami kasus tersebut. Hal itu disampaikan Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini perkara menyangkut anak, maka Polres Sukabumi Kota yang akan dalami laporan tersebut," ujar Zainal dalam pesan singkatnya kepada detikJabar, Jumat (6/5/2022) malam.

Pelapor sendiri membuat pelaporannya di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Kasus tersebut nantinya akan berada di bawah penanganan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polres Sukabumi Kota.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya diberitakan, kabar mengenai dugaan bullying dengan berbagai tindakan kekerasan itu dikonfirmasi oleh salah satu orang tua korban berinisial MP (49).

Dia mengatakan, perundungan itu berlangsung dua bulan yang lalu, namun baru terbongkar akhir Mei kemarin.

"Ketahuan baru dua hari menjelang Lebaran, Sabtu (30/4/2022) beres salat tarawih. Di YouTube itu kan suka ada foto cover-nya (thumbnail), saya tanya ini anak-anak di sini, saya datengin satu-satu," kata MP saat dikonfirmasi, Jumat (6/5/2022).

"Jadi ada video di-upload di YouTube, kebetulan bibi anak saya ngelihat video itu. Pas dilihat ternyata keponakan sekaligus anak saya yang jadi korban, jadi dipaksa diadu (berantem)," sambungnya.




(ors/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads