Kasus Bullying Bocah di Sukabumi, Dipaksa Berkelahi-Disundut Rokok

Kasus Bullying Bocah di Sukabumi, Dipaksa Berkelahi-Disundut Rokok

Siti Fatimah - detikJabar
Sabtu, 07 Mei 2022 07:30 WIB
An older schoolboy bullying a younger boy isolated on white.
Ilustrasi. (Foto: Istock)
Sukabumi -

Orang Tua Ungkap Kasus Bullying di Sukabumi, Sundut Rokok-Paksa Berkelahi


Kasus bullying atau perundungan kembali terjadi di Kota Sukabumi. Kejadian itu diungkapkan langsung oleh para orang tua korban setelah videonya viral di media sosial YouTube dan dihapus oleh pemilik channel YouTube (pengunggah).

MP (40) salah satu orang tua bocah 9 tahun yang jadi korban perundungan mengatakan, anaknya dipaksa untuk saling berkelahi dengan teman yang tinggal berdekatan dengannya oleh siswa SMP. Dia menduga, korban bullying tidak hanya satu atau dua orang saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak saya yang jadi korban. Jadi dipaksa diadu (berkelahi) oleh anak-anak SMP. Korban juga yang satunya lagi tetangga sebelah. Yang saya tahu bukan anak saya aja yang jadi korban. Saya lihat di videonya itu ada tiga video semua unsurnya sama kekerasan," kata MP saat dihubungi, Jumat (6/5/2022).

Dia mengatakan, awalnya korban tidak ada yang mengaku mendapatkan tindakan perundungan termasuk anaknya sendiri. Namun ia menemukan kejanggalan dari gelagat anaknya itu.

ADVERTISEMENT

Kondisi memprihatinkan juga terjadi pada korban lain. "Nah yang satunya lagi ini sampai sekarang trauma, enggak mau pulang ke rumah dan enggak mau tinggal di sini, sekolah pindah. Kan itu ada dua korbannya, yang satu anak saya dan tetangga," ujarnya.

Dari video yang beredar terlihat ada segerombolan anak yang menyaksikan video dugaan pemaksaan berkelahi. Kemudian, ada juga satu anak yang usianya diperkirakan lebih tua dari korban berperan sebagai wasit.

Lebih lanjut, MP memberanikan diri melaporkan tindakan bullying itu ke pihak berwajib. Siapa sangka, setelah adanya laporan tersebut, para korban lain pun angkat bicara.

"Ini ternyata kasusnya bukan sampai di situ saja. Setelah ramai, muncul orang tua lain yang bilang anaknya pernah dipaksa makan cabai, dimasukin tong sampah. Suruh beli rokok, dipaksa ngerokok, banyak, termasuk ada yang disundut (dibakar pakai bara rokok) lehernya," ungkapnya.

"Intinya resah orang tua, makanya bapak-bapak di sini mendukung saya untuk melaporkan ini ke kepolisian karena sudah beberapa kali oleh keamanan di sini dan guru-guru di sini anak-anak itu diraih (berusaha diperbaiki), tapi enggak bisa, malah lebih parah kondisinya," pungkasnya.

Sekedar informasi, MP saat ini sedang melaporkan kasus tersebut ke Polres Sukabumi Kota dan akan ditindaklanjuti oleh Unit PPA Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota.




(ors/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads