Pengeroyokan akibat bisnis tahu bulat jadi viral setelah korban mengunggah video di media sosial facebook. Ternyata, korban pengeroyokan bukan hanya satu orang melainkan 4 orang.
Empat orang korban itu merupakan para para pengelola bisnis tahu bulat. Hal itu diungkapkan Ilham Wijaya saat dihubungi detikJabar, Kamis (28/4/2022).
"Itu ada 4 orang yang dikeroyok termasuk saya, statusnya sama seperti saya pengelola juga," ujar Ilham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut menurut pengakuannya, empat orang tersebut dipanggil oleh bos ke rumahnya. Bos bersama anggota keluarganya itu kemudian malah menghajar Ilham dan 3 temannya yang lain.
"Begitu datang saya ucap salam. Dia bukan jawab salam saya malah dihajarnya. Dia hanya bilang, lu nantangin gua maunya apa gitu kan sambil nunjuk," katanya.
Ilham menyebut dikeroyok bergantian oleh keluarga bosnya. Tidak hanya Ilham, tiga temannya juga mengalami nasib serupa. "Kalau yang mukul ada 6 orang, kami dipukul bergantian saya yang paling parah. Awalnya bos saya, kemudian datang keluarganya saya dipukul lagi begitu terus," tuturnya.
Sebelumnya, Ilham memang berniat melepas kerjasama dengan bosnya itu lantaran bukannya untung, warga Citepus, Palabuhanratu itu malah buntung akibat utang.
"Dia tidak terima saya pindah ke pihak lain, alasan pindah dan buat bisnis baru karena setahun lebih sama dia enggak dapat hasil apa-apa. Mungkin dia emosi saya pindah dari dia karena saya merasa enggak dapat hasil apa apa sama dia yang ada malah timbul hutang. Karena saya ambil kesimpulan karena saya juga pebisnis, mana yang lebih menguntungkan saya ambil," kata Ilham mengungkap awal mula terjadinya pengeroyokan itu.
Pasca kejadian itu, Ilham kemudian membagikan video pengeroyokan ke grup media sosial Sukabumi Facebook.
Dilihat detikJabar Kamis (28/4/2022) pagi unggahan itu sudah disukai ratusan warganet dan dikomentari 1.668 warganet lainnya, lebih dari 600 warganet turut membagikan unggahan video disertai narasi tersebut.
"Bantu viraalkan....
Kronologi...Masalah bisnis berjualan tahu bulat... Saya bekerjasama dengan tersangka sudah setahun lebih.... Dan selama setahun lebih itu Saya tidak dapat hasil apaΒ².... Yg ada malah timbul hutang..... Walaupun hutang itu bukan sepenuh nya hasil dari kerugian berbisnis tahu bulat.... Tapi Saya ngerasa diberatkan dengan hutang tersebut ..... Dari situ Saya mulai berpikir jika Saya bertahan terus yg ada hutang Saya makin Bengkak..... Trus dari situ Saya mencoba mencari batu loncatan untuk mencari yg lebih agar bisa mendapatkan hasil..... Akhirnya ada yg merespon untuk menerima Saya untuk bekerja sama..... Belum juga bekerja sama Dan baru nerima modal akhirnya Saya keburu ketahuan sama (menyebut nama seseorang) Dari situ lah Saya dihakimi oleh keluarga tersangka tersebut....." tulis Ilham.
(sya/tya)